Berbicara mengenai pandemi yang sedang berlangsung saat ini yaitu covid-19 sangat berpengaruh terhadap rentanya terjadinya kehamilan. Karena saat pandemic pemerintah mengeluarkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sehingga masyarakat lebih banyak menghabiskan waktu bersama keluarga dirumah dan berdampak besar pada kehidupan suami istri. BKKBN juga menekankan pentingnya menggunakan KB selama pandemic. Untuk itu masyarakat harus mulai mengatur rencana kehamilan melalui program KB.
Keluarga Berencana (KB) merupakan usaha untuk mengukur jumlah anak dan jarak kelahiran anak yang diinginkan. Maka dari itu, Pemerintah mencanangkan program atau cara untuk mencegah dan menunda kehamilan. Tujuan dilaksanakan program KB yaitu untuk membentuk keluarga kecil sesuai dengan kekuatan sosial ekonomi suatu keluarga dengan cara pengaturan kelahiran anak agar diperoleh suatu keluarga bahagia dan sejahtera yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya (Sulistyawati, 2013).
KB memiliki berbagai macam jenis, Setiap jenis KB memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Beberapa jenis-jenis KB yang umum di Indonesia adalah:
1. IUD
IUD merupakan singkatan dari Intrauterine Device, KB jenis ini berupa alat berbentuk huruf T dengan ujung seperti kabel yang dimasukkan ke dalam uterus wanita. Cara kerja alat ini yaitu dengan memanfaatkan kandungan tembaga di dalamnya yang dapat menghancurkan sperma dan mencegahnya bertemu dengan sel telur.
IUD ada dua jenis, IUD yang tidak mengandung hormon dan yang mengandung hormon. Pada IUD dengan hormone setiap harinya akan dilepaskan levonogestrel. Cara ini juga membuat saluran serviks tidak memungkinkan sperma dan sel telur.
2. Kondom
Metode ini terbilang cukup mudah tanpa harus menanam atau memasukkan apapun kedalam tubuh. Penggunaan alat ini dengan cara dipasang pada alat kelamin pria untuk menjaga agar sperma tidak masuk kedalam tubuh wanita. Namun alat ini tidak menjamin sepenuhnya, karena ada kemungkinan terjadi kehamilan ketika kondom bocor.
3. Hormonal (pil)
Ketika berbicara tentang KB hormonal, artinya yang digunakan sebagai alat kontrasepsi adalah pil. Jenis KB yang satu ini bersifat sementara dan perlu dikonsumsi secara rutin. Ada dua jenis pil KB, yaitu yang mengandung hormon progesteron dan yang mengandung hormon progesteron-estrogen.
4. Implan
Implant adalah metode yang penggunaanya dengan cara menanam benda kecil di lengan bagian atas. Metode ini dapat mencegah kehamilan karena untuk periode tiga tahun. Kemungkinan gagal dari metode ini sangat sedikit yaitu sekitar 3%, namun efek sampingnya adalah peningkatan berat badan, menstruasi tidak teratur, rasa nyeri di tempat dipasang implant hingga kesulitan untuk kembali hamil setelah implant diangkat
5. Suntik KB
Suntik KB adalah jenis KB yang bisa dipilih untuk periode satu atau tiga bulan. Suntik KB bisa dikatakan sama dengan pil yang bersifat sementara dalam mencegah kehamilan. Wanita yang menggunakan metode suntik KB bisa mengalami efek samping seperti berat badan meningkat, perdarahan, sakit kepala, hingga jerawat.
Bidan Kanigoro Sri Martati A.Md.Keb menjelaskan bahwa selama pandemi ini angka kehamilan masih tetap stabil seperti sebelum pandemi. Padahal BKKBN memprediksi bahwa angka kehamilan selama pandemi ini meningkat, hal ini dikarenakan kebijakan pemerintah untuk stay at home, lock down, work from home banyak klinik yang ditutup karena petugas masih focus menangani virus ini.
Warga Kanigoro mayoritas bekerja sebagai petani yang wilayah kerjanya tidak keluar dari kanigoro, sehingga kemungkinan WFH sangat kecil, dan tetap beraktifitas seperti biasa hanya saja aktifitas bepergian jauh dikurangi. Berbeda dengan penduduk perkotaan yang sebagian besar adalah pegawai kantor yang harus melakukan segala sesuatu terkait dengan pekerjaanya secara online.
Beberapa masyarakat di Kanigoro ada yang tidak menerapkan KB. Hal itu dikarenakan mereka merasa mampu mengontrol kehamilan mereka, tetapi jika dibandingan dengan pengguna KB masih banyak yang memilih untuk menggunakan KB.Â
Walaupun mereka menganggap dirinya mampu mengontrol kehamilan, namun kehamilan tidak bisa diprediksi, Alangkah baiknya mereka tetap ikut serta melaksanakan program KB. Bisa di lihat perbedaan kehidupan orang yang melaksanankan KB dan tidak. Sehingga angka kehamilan di kecamatan kanigoro tetap stabil meskipun dalam situasi pandemic covid-19.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI