Tapi Joanna Haigh profesor fisika atmosfer di Imperial College London, mengatakan, "Pemanasan global bisa menimpa efek pendinginan pada iklim bumi." Artinya hasil dari little ice age tersebut tidaklah signifikan terhadapa penurunan suhu global.
Dari beberapa data dan pernyataan beberapa ahli di atas, kita berpikiran mungkin saja bumi bisa kembali mengalami little ice age atau zaman es kecil. Namun itu hanya dugaan dan prakiraan para ahli dimana faktor yang bisa membawa bumi kembali ke zaman es tersebut adalah letusan gunung berapi yang sangat kuat dan menurunnya intensitas radiasi matahari akibat menurunnya aktivitas bintik matahari.
Para ahli menduga bahwa letusan gunung api yang kuat dan menurunnya intensitas radiasi matahari akibat menurunnya aktivitas bintik matahari dapat menurunkan suhu global, bahkan setara dengan kenaikan suhu bumi selama seratus tahun akibat pemanasan global. Namun keberhasilan letusan kuat gunung berapi dan menurunnya aktivitas bintik matahari belum terdokumentasi dan tercatat dalam data yang valid.
Misalnya pada kasus penurunan aktivitas bintik matahari pada sekitar abad 16 sampai abad 19 tidak ada daya dukung keberhasilan tersebut berupa data-data yang valid maupun dokumen-dokumen peninggalan lain. Sedangkan untuk masa sekarang ini, kita juga belum bisa merasakan dampak pendinginan global secara konkrit. Bahkan yang bisa kita rasakan dampaknya secara konkrit adalah dampak pemanasan global seperti kenaikan suhu global dan  kenaikan muka air laut akibat pencairan es di kutub. Data National Oceanic and Atmospheric Administration(NOAA) menunjukkan laju pemanasan global selama 15 tahun terakhir ini tidak tereduksi. Seperti yang digambarkan dalam grafik di bawah ini.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI