Mohon tunggu...
Lilik Solekah
Lilik Solekah Mohon Tunggu... Penulis - Ibu Rumah Tangga

Saya ibu dua anak, yang mengabdi pada suami dan orangtua. Keinginan tertinggi berkumpul dengan orang tua, saudara, anak-anak, cucu cicit kakek nenek di surga dan bertetanga dengan Rosulullah.

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Islam Melahirkan Generasi Tangguh

5 November 2023   12:37 Diperbarui: 27 Maret 2024   04:25 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[Reportase]

Oleh: Lilik Solekah

Suasana pagi yang cerah mendukung ibu-ibu majelis taklim Islam Kaffah daerah Leces untuk berbondong-bondong mengikuti kajian rutin akhir bulan. Kali ini bertepatan dengan hari ahad tgl 29 Oktober 2023 yang dilaksanakan di Mushola Al Hikmah.

Acara dibuka dengan bacaan tilawatil Quran beserta saritilawahnya oleh Ustadzah Suhaisih salah seorang guru di salah satu TK di Leces dengan Surat Al Luqman ayat 11 hingga 19 dimana mengisahkan bagaimana  Luqman yang diabadikan oleh Allah bagaimana mendidik putranya dengan ketauhidan yang kokoh serta adab yang baik.

Setelah dibuka dengan bacaan ayat suci sang moderator yaitu ustadzah Bail mempersilahkan pemateri untuk menempati posisinya. Kali ini pemateri di datangkan dari salah satu nyai pondok pesantren di Leces yaitu Ustadzah Mahida.

Beliau menyampaikan bahwa kita harus saling menghormati dan menghargai baik sebagai guru maupun murid. Karena guru pun ada kemungkinan mengambil pelajaran dari para murid dan begitupun sebaliknya  murid tentunya lebih membutuhkan banyak ilmu dari seorang guru.

Kemudian pemateri memaparkan fakta generasi emas bentukan islam seperti Muhammad Al fatih, bagaimana Ali bin Abi Thalib hingga generasi yang lebih jauh yaitu Imam Syafi'i dan lain sebagainya.

Namun semakin kesini yaitu sejak runtuhnya daulah Islam maka gambaran generasi emas itu semakin jauh kerusakanya. Muncul berbagai macam problem generasi, seperti generasi stroberi yang lembek, generasi yang semakin rusak. Ada gerombolan anak pemabuk, ada gerombolan anak yang memakai narkoba, ada gerombolan anak yang tidak sesuai dengan gendernya alias pelangi, namun ada yang lebih serem lagi yaitu kelompok yang kerusakanya tidak nampak, dan ini yang lebih berbahaya dari kelompok yang tampak kerusakanya ini.

Gara-gara media, Handphone khususnya dan internet pada umumnya mampu membolak balikan kenyataan. Seharusnya sesuatu yang buruk bisa menjadi baik dan sebaliknya. Sehingga generasi yang rapuh bisa semakin hancur, bahkan film sekelas kartun bisa jadi panutan bisa diikuti apalagi  film yang menampilkan sosok manusia yang kemudian dijadikan sebagai figur yang dikaguminya. Munculah problem di ejek berujung bunuh diri, nonton tom and jerry terbang dengan menggunakan payung pun diikuti dengan terjun menggunakan payung dari jembatan. Astaghfirullah..

Lantas apa yang harus kita lakukan? Maka kita harus mampu mensinergikan peran orang tua, Masyarakat serta negara untuk membina generasi tangguh dambaan Islam. Karena masa depan Islam, masa depan negara terletak pada generasi mudanya.

Dimulai dari kita semua sebagai ibu wajib mampu sebagai madrasatul ula bagi putra-putrinya. Ibu perlu banyak ilmu, diawali dari menikah bukan bondo cinta namun harus bondo ilmu, seperti bagaimana memanagement emosi yang stabil sebagai ibu, Apa yang akan ditanamkan pada anak dan apa efeknya dengan perlakuan begini begitu pada anak, menjadi seorang ibu harus peka, cermat,detail serta harus memiliki target yang harus disiapkan untuk putra putrinya. Target disini lebih pada target akhiratnya karena dunianya sudah Allah atur termasuk rizkinya sehingga tidak pantas kita galaukan hal tersebut.
Ibu harus paham ilmu fiqih, ilmu adab untuk mendidik anak-anaknya.

Yang kedua peran masyarakat yaitu guru, teman, tetangga semua ter sirkel saling ta'awun, saling amar ma'ruf nahi munkar serta fungsi kontrol sosialnya berjalan dengan baik.

Yang terakhir adalah peran negara yang benar-benar melindungi rakyatnya. Mulai dari kewajiban menerapkan kurikulum yang berkualitas, media yang berkualitas dan menunjang pendidikan, sarana penunjang guru,laboratorium, biaya ini menjadi urusan negara untuk menunjang lahirnya generasi yang tangguh. Sehingga akan muncul generasi-generasi yang unggul, yang memiliki kepribadian yang integral agamis tanpa materialistis.

Setelah pemateri usai memaparkan materi dilanjutkan dengan tanya jawab yang disambut antusias para peserta. Lanjut dengan pembagian doorprize dan ditutup doa oleh ustadzah Afida Rahma seorang kepala sekolah dasar di Leces.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun