Mohon tunggu...
Lilih Siti Solihah
Lilih Siti Solihah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi Semester 5

Mahasiswi di Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

"Pandemi Gak Bikin Semangat Belajar Bahasa Inggris Mati"

24 Desember 2020   21:41 Diperbarui: 24 Desember 2020   22:15 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pandemi Covid-19 telah menimbulkan berbagai masalah baru, salah satunya yaitu seluruh kegiatan pembelajaran dilakukan di rumah atau PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh). 

PJJ ini dimulai sejak tanggal 19 Maret 2020 lalu, kegiatan belajar siswa di masa pandemi seperti ini juga memicu berbagai permasalahan, seperti berkurang nya daya minat belajar siswa, menurun nya prestasi siswa, serta keluhan tentang penggunaan kuota untuk berlangsungnya kegiatan belajar serba online. 

Belum lagi siswa dan orang tua harus membiasakan diri dengan mengakses berbagai portal dan aplikasi sebagai media belajar yang masih terasa asing bagi sebagian orang apalagi untuk yang tinggal di daerah. Berdasarkan hal tersebut seperti kecil kemungkinan daya minat siswa terhadap kursus belajar tambahan online.

Tetapi hal itu nampaknya tidak berlaku untuk beberapa siswa SMP Negeri 1 Rajadesa Kelas VII, semangat mereka tidak luntur begitu saja karena sistem PJJ ini, bahkan dengan senang hati mengikuti belajar tambahan yaitu kursus belajar Bahasa Inggris online yang berlangsung di rumah masing-masing.

Pada tanggal 16 November dibuka kursus singkat belajar Bahasa Inggris Online untuk tingkat SMP yang berlangsung di daerah Rajadesa (Kabupaten Ciamis). Beberapa siswa SMP Negeri 1 Rajadesa kelas VII mendaftarkan diri untuk mengikuti kegiatan kursus tersebut, kemudian  dengan sistem voting 13 dari 15 siswa memilih WhatsApp  untuk media pembelajaran.

Sistem belajar yang di lakukan adalah tutor mengirim video materi Bahasa Inggris kemudian menjelaskan secara lebih rinci dalam voice note dan beberapa pertemuan di selingi dengan tatap muka video call. Para siswa ini dengan semangat mengikuti pembelajaran dengan baik, mereka menyimak, bertanya dan menjawab dalam proses belajar tanpa mengeluhkan berkurangnya kuota dan waktu istirahat mereka.

Belajar Bahasa Inggris secara PJJ akan  terasa sulit jika dibayangkan, apalagi bagi anak jenjang SMP kelas VII yang baru memulai belajar dasar nya dari tingkat SD yang mana sekarang Bahasa Inggris bukan lagi mata pelajaran wajib, tetapi 15 siswa tersebut membuktikan bahwa semangat mereka masih tinggi untuk mau belajar Bahasa Inggris walaupun keadaan nya kurang baik saat ini.

Memang sebagian anak ada yang belajar Bahasa Inggris secara autodidak biasanya karena kebiasaan keluarga juga yang menggunakan Bahasa inggris dalam keseharian nya tetapi itu tidak berlaku untuk semua siswa, masih banyak siswa yang menganggap Bahasa Inggris itu sulit dan asing bagi mereka, padahal pada dasarnya segala sesuatu akan terasa sulit jika tidak dipelajari sama sekali. 

Apalagi Bahasa Inggris merupakan Bahasa global dan akan berguna untuk jangka panjang sampai ke dunia pekerjaan untuk masa depan jadi alangkah baiknya anak belajar Bahasa inggris walaupun hal-hal dasar. 

Di situasi seperti ini juga bisa dibayangkan pembelajaran di sekolah tidak terlalu efektif karena guru harus mengajar banyak siswa sekaligus tanpa tatap muka. Oleh karena itu mengikuti kursus merupakan salah satu cara anak belajar Bahasa inggris dengan intensitas yang lebih sering dari pada di sekolah.

Hal tersebut tidak luput dari dukungan orang tua, beberapa siswa menuturkan bahwa alasan mereka mengikuti kursus karena di dorong oleh orang tua agar sisa waktu mereka setelah belajar tidak hanya digunakan untuk bermain tetapi dimanfaatkan untuk menambah ilmu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun