Dimas Drajad menyusul Ramadhan Sananta dan Hokky Caraka mencetak gol pertama. Akankah lahir gol-gol berikutnya?
Timnas Indonesia yang tengah membela klubnya, Persib Bandung, menutup mukanya dengan kedua tangannya. Sesaat kemudian, ia bersujud di atas rumput stadion Si Jalak Harupat.
Dimas Drajad, strikerAir matanya tampak mengalir ketika ia kembali menengadahkan wajah. Entah perasaan apa yang tengah berkecamuk dalam hatinya.
Baca juga:Â Persib Bandung Vs Persija Jakarta, Tangis Dimas Drajat pun Pecah
Dimas Drajad melakukan "selebrasi" itu sesaat setelah mencetak gol ke gawang Persija Jakarta dalam lanjutan Liga 1 di pekan keenam. Partai klasik, demikian banyak orang menyebut pertandingan Persib Bandung vs Persija Jakarta yang menjadi latar belakang tangisan sang penyerang Timnas Garuda.
Terbukanya Keran Dimas Drajad, Ramadhan Sananta, dan Hokky Caraka
Kini, lengkap sudah para striker Timnas Indonesia mencatatkan nama mereka dalam daftar pencetak gol di kompetisi sepak bola tertinggi di negara kita. Sebelum gol perdana Dimas Drajat itu, Ramadhan Sananta dan Hokky Caraka, dua anggota skuad Garuda lainnya, sudah lebih dulu melakukannya.
Ramadhan Sananta yang memulainya. Ia melakukannya ketika kompetisi memasuki pekan keempat.
Baca juga:Â PSS Sleman Vs Arema FC dan Hokky Caraka yang Menyala
Dalam momen kemenangan pertama yang dibukukan klub yang dibelanya, Persis Solo, di Liga 1 musim ini, ada andil pemain berusia 21 tahun itu. Ia menyumbang satu dari empat gol Laskar Sambernyawa ke gawang Madura United kala itu.
Hokky Caraka, penyerang termuda Timnas Indonesia senior yang tengah berlaga di ajang kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, mengikuti jejak "abang"-nya dua pekan kemudian. Penyerang andalan PSS Sleman itu mencetak gol pertamanya saat klubnya meraih kemenangan di laga kandang melawan tamunya, Arema FC.
Penyerang Indonesia Mampu Bersaing dengan Striker Asing?
Selama ini, para penyerang berlabel Timnas Indonesia kalah bersaing dengan para penggedor asing. Kalau tidak menjadi cadangan, posisi mereka digeser ke pinggir untuk menjadi "pelayan" bagi bomber-bomber yang didatangkan dari tanah seberang.