PSBS vs Madura United melahirkan kemenangan kedua Badai Pasifik. Uniknya, hasil ini diperoleh setelah PSBS ditinggal sang pelatih, Juan Esnaider.
Sejak dimulainya babak pertama, kedua kesebelasan bermain cukup terbuka. Saling serang dilakukan keduanya hingga memunculkan banyak peluang.
Setelah beberapa serangan dimulai oleh PSBS, kerja sama Hanis Sagara dan Lulinha memunculkan harapan bagi Madura United. Bola umpan Lulinha disundul oleh Maxuel, tetapi bola hanya mengenai mistar gawang PSBS yang dijaga John Pigai.
Baca juga:Â Harry Souttar, Raksasa Australia yang Sulit Dijaga
Menariknya pertandingan ini, penonton tak perlu menunggu lama untuk menyaksikan terjadinya gol pembuka.Â
Pertandingan baru memasuki menit kesembilan, Marckho Sandi yang berdiri bebas di sebelah kiri pertahanan Madura United, menerima umpan silang dari rekannya dari sisi lapangan yang berbeda. Dengan tendangan setengah voli yang keras, Marckho bikin senang para pendukung Badai Pasifik karena bola hasil sepakannya bersarang di gawang Dida.
Usai gol cepat Marckho, pertandingan berjalan kian seru. Madura United tampak ingin segera membalasnya.
Lima menit setelah kebobolan, Maxuel yang menerima umpan panjang dari belakang langsung merangsek ke kotak penalti, dibayangi Fabiano Beltrame. Setelah melewati Fabiano, Maxuel tinggal berhadapan dengan kiper Pigai. Namun, sontekan yang dilakukan Maxuel bisa diblok Pigai.
Sumbangan Gol Anak Muda bagi Madura
Alexsandro, penyerang andalan PSBS Biak turut andil melakukan serangan berbahaya. Pencetak gol terbanyak Liga 2 musim lalu itu mendapatkan peluang melalui sundulan kepala dan sontekan kakinya. Usai sundulannya melambung di menit ke-22, tendangan Alex dari dalam kotak penalti masih melambung.
Di kubu Madura United, Jordi Wehrmann juga memperoleh peluang bagus dua kali berturut-turut. Pertama, pada menit ke-35, sundulan kepalanya menyambut umpan dari tendangan pojok melambung juga.
Semenit kemudian, bola yang memantul dari badan Pigai coba dimanfaatkan oleh Wehrmann. Namun, tendangan pemain tengah asal Belanda itu diblok Pigai.
Baca juga:Â Keluhan Roberto Mancini Bisa Menimpa Timnas Indonesia
Gol balasan bagi Madura United baru tercipta lima menit menjelang babak pertama berakhir.
Saat itu, Hanis Sagara memberikan umpan terobosan yang disambar oleh Arsa Ahmad. Pemain berusia 20 tahun itu menusuk ke dalam kotak penalti, menerima bola, dan segera mengirimkannya ke gawang PSBS Biak tanpa dapat dicegah oleh kiper Pigai.
Kedudukan sama kuat bertahan hingga paruh pertama pertandingan usai.
Pemain Senior Menyumbang Gol Cantik bagi Badai Pasifik
Jual beli serangan berlanjut lagi di babak kedua. Seperti pada babak pertama, kedua tim tak mengendurkan serangan mereka.
Maxuel menjadi salah satu pemain yang banyak mengancam gawang PSBS. Beberapa kali sundulan yang dilakukannya tidak juga menghasilkan gol bagi Sappeh Kerrab.
Pemain-pemain lain seperti Arsa dan Wehrmann juga sempat mengancam pertahanan PSBS. Salah satu faktor yang mengamankan gawang PSBS adalah cemerlangnya penampilan John Pigai.
Baca juga:Â Jay Idzes Meyakinkan Rakyat Indonesia Sejak Partai Pertama
Kubu tuan rumah juga tampak ngotot mengejar gol kemenangan. Beto sempat mendapatkan peluang melancarkan tendangan ke gawang di menit ke-60, tetapi kiper Dida berhasil mengamankannya.
Berikutnya, kerja sama Marckho Sandi, Beto, dan Febrianto Uopmabin juga belum mengancam gawang Madura United. Tendangan Febrianto melambung tinggi ke angkasa.
Akhirnya, Fabiano Beltrame, pemain senior yang kini berusia 42 tahun, Â tampil sebagai pahlawan. Memanfaatkan pelanggaran dekat kotak penalti lawan, ia mempertontonkan kemahirannya melakukan tendangan bebas.
Sepakannya menghasilkan bola yang meluncur deras menyusur tanah, melewati pagar pemain, dan menuju ke pojok kiri gawang yang dijaga Dida. Kiper Brasil itu tak mampu menghindarkan gawangnya kebobolan untuk kedua kalinya.
PSBS Vs Madura United Naikkan Posisi Badai Pasifik
Setelah gol kedua PSBS Biak tercipta, masih ada lagi beberapa serangan berbahaya dilancarkan kedua kesebelasan.
Pada menit-menit terakhir di injury time, Kelly Sroyer mendapatkan peluang emas. Melalui serangan balik, ia membawa bola dari tengah lapangan menuju pertahanan lawan.
Kelly berhasil masuk ke kotak penalti tanpa mendapat hambatan berarti. Namun, ketika berhadapan satu lawan satu dengan Dida, ia tak mampu melewatinya.
Baca juga:Â Maarten Paes dan Tupai yang Melompat
Di akhir laga, kemenangan menjadi milik PSBS Biak. Ini merupakan kemenangan kedua berturut-turut usai mengalahkan Persija Jakarta di pekan keempat.
Kemenangan Badai Pasifik terasa unik. Setelah tiga kali menderita kekalahan saat masih dipimpin oleh Juan Esnaider, mereka justru memetik dua kemenangan seusai pelatih asal Argentina itu didepak lantaran hasil buruk yang didapat Badai Pasifik di awal musim.
Hasil pertandingan PSBS vs Madura United mengerek Badai Pasifik ke posisi 12 klasemen sementara.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI