Mohon tunggu...
Liliek Purwanto
Liliek Purwanto Mohon Tunggu... Penulis - penulis

-

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Harry Souttar, Raksasa Australia yang Sulit Dijaga

11 September 2024   16:19 Diperbarui: 11 September 2024   16:21 593
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Harry Souttar pemain Timnas Australia. Sumber gambar: AFP/William West via Kompas.

Harry Souttar selalu mendatangkan kesulitan bagi Timnas Indonesia. Namun, bek jangkung Timnas Australia itu harus mengakui kokohnya pertahanan skuad Garuda.

Ketangguhan Souttar di lini belakang Australia tak perlu diragukan lagi. Ragnar Oratmangoen, Rafael Struijk, dan beberapa penyerang Timnas Indonesia telah merasakan sulitnya menghadapi pemain milik klub Leicester City ini.

Misalnya saja, sebuah momen yang menunjukkan Souttar memblok tendangan Ragnar ketika mereka berhadapan satu lawan satu di dalam kotak penalti Australia. Dalam kesempatan lain, Struijk juga sempat dibikin frustrasi hingga melakukan pelanggaran dengan sengaja menarik baju Souttar.

Baca juga: Keluhan Roberto Mancini Bisa Menimpa Timnas Indonesia

Hebatnya lagi, pemain yang mengawali karier di Dundee United itu tak hanya jago bertahan. Pemain yang kini tengah dipinjamkan ke Sheffield United di kasta kedua Liga Inggris ini juga piawai mengancam gawang lawan.

Kemampuannya membantu sektor penyerangan amat dirasakan Timnas Indonesia. Dalam perhelatan Piala Asia 2023 lalu, pemain ini menyumbang satu dari empat gol Socceroos ke gawang Garuda.

Catatan apik penampilan Souttar bersama Timnas Australia sempat "ternoda" oleh gol bunuh diri yang dilakukannya saat timnya menghadapi Bahrain di laga pertama. Namun, kapasitas Harry Souttar secara keseluruhan membuat pelatih Graham Arnold tetap memercayainya.

Harry Souttar dan Potensi Ancaman dari Kepalanya

Tendangan sudut adalah "makanan empuk" bagi Souttar. Ancaman serius ke gawang Indonesia banyak bermula dari tendangan dari pojok lapangan ini.

Sialnya, Socceroos "panen" tendangan sudut dalam pertandingan yang digelar 10 September 2024 itu. Secara total, tim benua Kanguru itu mendapatkan 15 kali sepak pojok sepanjang pertandingan.

Jumlah sepak pojok yang dilakukan Timnas Australia sangat banyak terutama ketika dibandingkan dengan kesempatan serupa yang diperoleh Indonesia. Dalam pertandingan di hadapan lebih dari 70 ribu penonton yang memadati SUGBK itu, Timnas Garuda hanya beroleh tiga kesempatan melakukan tendangan sudut.

Jadi, sedikitnya, para pemain Timnas Indonesia mesti 15 kali pula menjaga "raksasa" bertinggi hampir dua meter itu. Pemain Indonesia yang mendapat tugas berat mengawal si raksasa adalah Jay Idzes yang "hanya" 190 sentimeter tinggi badannya.

Padahal, selain dari sepak pojok, Souttar juga piawai memanfaatkan bola-bola hasil tendangan bebas atau bola-bola lambung lainnya. Jumlah pelanggaran yang dilakukan pemain Timnas Indonesia pun cukup banyak, 12 kali, meskipun tidak semuanya langsung mengancam gawang Maarten Paes.

Baca juga: Jay Idzes Meyakinkan Rakyat Indonesia Sejak Partai Pertama

Dalam "dekapan" Idzes dan para pemain Indonesia lainnya, Souttar masih kerap mampu menyongsong bola dengan kepalanya. Setinggi mana pun pemain tim Garuda sanggup melompat, kepala Souttar selalu berada di atasnya.

Pada menit ke-22 misalnya, Souttar "terbang" dan mendahului Idzes menyundul bola yang melambung ke kotak penalti Indonesia. Kali ini, penampilan gemilang kiper Maarten Paes menggagalkan gol Australia melalui sundulan Souttar.

Selain momen itu, beberapa kali pemain kelahiran Skotlandia itu menebar bahaya melalui kepalanya. Sebagian ancaman lewat kepala Souttar bermula dari sepak pojok dan tendangan bebas.

Kaki Harry Souttar Juga Berbahaya

Tidak melulu mengandalkan badannya yang menjulang, pemain yang pernah memperkuat Timnas Skotlandia U-19 itu juga mampu menghadirkan bahaya lewat kakinya. Maarten Paes sempat merasakan kerasnya tendangan bek tengah berusia 25 tahun itu.

Saat itu, pertandingan memasuki menit ke-20 dan terjadi kemelut di kotak penalti Indonesia. Bola yang memantul disambut sepakan kencang kaki kanan Souttar. Bagusnya, Paes tak kalah sigap dan mampu menepis bola dan mengamankan gawangnya.

Baca juga: Maarten Paes dan Tupai yang Melompat

Timnas Indonesia bisa bernapas lega untuk sementara ini. Keberhasilan "mencuri" dua poin dari dua tim unggulan tentu sangat melegakan.

Namun, mereka masih harus kembali berjibaku mulai bulan depan. Salah satu partai berat harus dihadapi Timnas Indonesia kala melawat ke Australia yang mungkin juga tetap akan menurunkan  Harry Souttar bulan Maret tahun depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun