Selain melewati jumlah gol David da Silva, gol-gol Gustavo juga bisa menjawab keraguan yang sempat mengemuka. Separuh musim yang dijalaninya bersama Persija di musim 2023-2024 memang belum memberi kesempatan baginya seproduktif ketika bersama Arema.
Baca juga:Â Madura United Bedol Desa dan Nasibnya di Piala Asia
Selain para penyerang yang sudah lebih dulu berkiprah di Liga 1, hadir para penantang yang mengemas banyak gol semasa di Liga 2. Pencetak gol terbanyak Liga 2 musim 2023-2024, Alexsandro, menyumbangkan gol pertamanya bagi PSBS Biak.
Dalam daftar ini, nongol juga penyerang andalan Semen Padang, Kenneth Ngwoke, juga dengan satu gol perdananya di Liga 1. Meskipun tak sebanyak gol yang dihasilkan para penyerang lama, gol-gol ini juga bisa menghadirkan asa bagi klub-klub promosi untuk bersaing di Liga 1.
Melihat produktivitas para penyerang itu, tak pelak, persaingan meraih gol terbanyak telah dimulai sejak awal kompetisi.
Penyerang Domestik Tak Berkutik
Banyaknya gol yang tercipta dalam pertandingan sepak bola sudah tentu bikin penonton kerap bersorak gembira. Memang, terciptanya gol bisa dikatakan sebagai puncak kepuasan menonton bola.
Namun, sayang sekali, di balik gol-gol yang semakin mengalir itu, tersimpan masalah klasik yang belum terpecahkan.
Sebagian besar dari gol-gol yang terjadi di pekan pertama pertandingan Liga 1 Indonesia berasal dari kaki-kaki dan kepala-kepala para penyerang mancanegara. Kita belum dapat menyaksikan striker-striker domestik menggunakan taji mereka untuk merobek jala gawang lawan.
Dimas Drajad yang mengukir debutnya bersama Persib Bandung di Liga 1 belum mencetak gol. Meskipun ditampilkan sejak menit pertama, striker Timnas Garuda itu "hanya" memberikan sebuah umpan berbuah gol (assist) bagi David da Silva.
Penyerang Timnas Indonesia lainnya, Ramadhan Sananta, juga belum setajam penampilannya di Piala Presiden 2024 lalu. Masih berseragam Persis Solo, pemain yang pernah membela PSM Makassar itu tak mampu menggoyang jala gawang mantan klubnya.