Mohon tunggu...
Liliek Purwanto
Liliek Purwanto Mohon Tunggu... Penulis - penulis

-

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Madura United Bedol Desa dan Nasibnya di Piala Asia

7 Agustus 2024   13:27 Diperbarui: 8 Agustus 2024   11:19 730
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Grafik nilai pasar klub Liga 1. Sumber data: transfermarkt.co.id.

Madura United, runner up Liga 1 musim lalu, di luar dugaan, merombak total skuadnya bak bedol desa. Bagaimana nasibnya di turnamen antarklub tingkat Asia?

Menjelang bergulirnya Liga 1 musim 2024-2025, skuad inti Madura United nyaris tak bersisa. Hampir seperti bedol desa, data terakhir menunjukkan lebih dari 20 orang anggota tim juara dua Liga 1 itu bubar jalan menuju pelabuhan baru masing-masing.

Tidak main-main, semua posisi sentral sebuah klub sepak bola ditinggalkan para pemeran utamanya. Kita bisa melihat perubahan di masing-masing lini.

"Bedol Desa" Gaya Madura United

Penjaga gawang yang tampil memukau sepanjang musim, Lucas Frigeri, hengkang ke Arema FC. Di klub barunya, kiper asal Brasil itu tampil makin menggila. Terakhir, ia menjadi pahlawan Singo Edan dengan penyelamatan dan tendangan penaltinya yang membawa Arema meraih gelar juara Piala Presiden 2024.

Lini belakang Sapeh Kerrab seperti kehilangan ketangguhannya lantaran ditinggal duet bek tengah mereka. Mantan kapten Timnas Indonesia, Facrudin Aryanto, dan bek tangguh dari negeri Samba, Cleberson, sepertinya belum ingin berpisah meskipun harus beranjak dari Pulau Garam. Keduanya berangkat menuju Sleman untuk bergabung dengan PSS.

Barisan tengah Madura United pun tampak kehilangan arah. Hugo "Jaja" Gomes, dan pemain terbaik Liga 1 Fransisco Rivera, telah merapat ke terminal mereka berikutnya. Rasanya sulit membayangkan kondisi lini vital ini tanpa kehadiran dua "nyawa" itu di sana.

Para penyerang seperti tak ingin ketinggalan kereta. Junior Brandao dan Malik Risaldi, misalnya, turut beranjak meninggalkan Gelora Bangkalan.

Hampir semua pemain yang keluar bukan dijual, melainkan habis masa kontraknya. Madura United tak beda dengan klub-klub Liga 1 lainnya, sebagian besar pemain dikontrak dengan jangka pendek.

Baca juga: Piala Presiden 2024 dan Pemain Muda yang Memikat

Sejauh ini, pemain yang didatangkan ke Madura United sangat minim. Tercatat, pemain yang cukup berharga dan telah tampil dengan baik hanya Jordi Wehrmann dan "si anak hilang" yang kembali ke pangkuan Laskar Sapeh Kerrab, Lulinha.

Selebihnya, ada bek Timnas Filipina Chistian Rontini, kiper asal Brasil Dida, dan gelandang serang yang juga dari Brasil, Iran Junior. Hingga berakhirnya Piala Presiden, para pendatang baru ini belum menunjukkan kontribusi yang memadai.

Lalu-lintas transfer yang timpang ini terlihat dalam nilai pasar skuad Madura United. Di musim lalu, nilai total skuad ini mencapai Rp 112,89 miliar. Angka sebesar ini menempati urutan kedua di Liga 1.

Pada musim yang akan segera diputar, nilainya turun drastis menjadi "hanya" Rp 47,28 miliar. Peringkatnya merosot ke posisi terbawah Liga 1 musim 2024-2025.

Grafik nilai pasar klub Liga 1. Sumber data: transfermarkt.co.id.
Grafik nilai pasar klub Liga 1. Sumber data: transfermarkt.co.id.

Cemas Menatap Piala Asia

Tentu saja harga pemain tidak bisa dijadikan dasar untuk menilai kekuatan tim di atas lapangan. Namun, penurunan yang demikian tajam tentu saja menyulut kekhawatiran.

Jika ditambah dengan pelatih yang juga baru, tim Madura United seperti tengah membangun rumah baru dimulai dengan menata fondasinya. Sementara itu, putaran Liga 1 tinggal menghitung hari.

Madura United juga akan membawa nama negara di ajang turnamen antarklub Asia. Sebagai runner up Liga 1, klub berkostum merah putih ini masuk AFC Challenge Cup bersaing dengan klub-klub asal Myanmar, Kamboja, Taiwan, Laos, dan Mongolia.

Melihat negara asal klub-klub pesaingnya, mestinya Sapeh Kerrab mampu bersaing. Namun, kembali pada masalah "rumah yang baru dibangun", apakah fondasinya sudah kokoh dan dinding-dindingnya tak goyah diterpa "badai" yang akan dihadirkan lawan-lawannya?

Sementara itu, Persib Bandung tampak lebih siap bertarung di level yang lebih tinggi, AFC Champions League 2. Hanya saja, mereka akan menemui lawan-lawan yang lebih tangguh. Mereka berasal dari negara-negara dengan kekuatan sepak bola di atas kita seperti Jepang, Korea, Tiongkok, dan Australia.

(Enggan) Belajar dari Pengalaman

Kita mengingat kiprah beberapa klub Indonesia di ajang Asia sebelumnya. Sebut saja Bali United dan PSM Makassar yang berlaga di musim pungkasan sebelum hadirnya era baru turnamen sepak bola antarklub Asia.

Kedua klub yang pernah menjuarai Liga 1 itu tak mampu lolos fase grup di zona Asia Tenggara. Bali United dan PSM berada di grup-grup yang dihuni klub-klub dengan kemampuan yang tak jauh berbeda dibandingkan lawan-lawan yang bakal dihadapi Madura United.

Kala itu, perubahan komposisi skuad Serdadu Tridatu dan Ayam Jantan dari Timur tidak semasif perombakan di tubuh Madura United.

Grafik nilai pasar klub Liga 1. Sumber data: transfermarkt.co.id.
Grafik nilai pasar klub Liga 1. Sumber data: transfermarkt.co.id.

Memang, jendela transfer Liga 1 belum benar-benar tertutup. Namun, membangun sebuah tim yang solid tentu saja tak bisa dilakukan dalam semalam.

Jadi, kekhawatiran akan nasib Madura United di kancah Asia rasanya cukup beralasan.

Barangkali, ada hal-hal yang tidak kita ketahui di balik semua ini. Jika demikian, semoga saja "kekisruhan" ini bisa segera teratasi.

Sebagai warga Indonesia, saya tetap berharap klub-klub yang mewakili negara bisa tampil menawan dan menerbitkan harapan. Atau, setidaknya, mereka tidak datang sekadar menjadi bulan-bulanan.

Semoga saja Madura United dan Persib Bandung mampu merealisasikan harapan itu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun