Dalam gelaran Piala Presiden tahun ini, Arkhan Fikri yang menjadi andalan lini tengah Arema meraih gelar pemain muda terbaik. Sementara itu, Ramadhan Sananta yang sempat mengalami paceklik di tim nasional beroleh predikat pencetak gol terbanyak.
Jika keduanya tampil konsisten, kita bisa berharap munculnya pemain domestik yang menjadi bintang di kompetisi mendatang. Rasanya sudah sangat lama lapangan tengah dan depan hampir semua klub peserta kompetisi tertinggi di negara kita dikuasai pemain mancanegara.
Selain keduanya, beberapa anggota skuad Garuda juga tampil cukup menawan. Penampilan Rizky Ridho sang kapten Persija dan Nadeo Argawinata yang mengawal gawang Borneo tak mengecewakan.
Di luar pemain-pemain berlabel Timnas itu, beberapa pemain domestik lain yang belum sempat mengenakan jersey dengan lambang Garuda di dada juga bermain bagus sepanjang turnamen. Sebut saja misalnya Achmad Maulana dan Salim Tuharea yang selalu diandalkan pelatih Joel Cornelli di skuad Arema.
Modal Berharga untuk Tampil di Kompetisi Sesungguhnya
Selain tampil apik, para pemain itu mendapatkan kesempatan bermain cukup banyak. Empat orang di antaranya selalu tampil dalam lima partai yang harus dimainkan klub mereka di Piala Presiden 2024 ini.
Dalam urusan jam terbang, data memperlihatkan bahwa beberapa pemain dalam negeri tidak kalah dibandingkan para pemain impor. Kondisi itu berlaku baik bagi pemain berlabel Timnas maupun bukan.
Jumlah penampilan dan menit bermain yang didapat Arkhan Fikri tidak lebih buruk ketimbang beberapa gelandang asing yang menjadi andalan klub-klub semifinalis Piala Presiden 2024. Ramadhan Sananta pun menunjukkan kondisi serupa ketika dibandingkan dengan para penyerang dari negeri seberang.
Semoga saja penampilan baik para pemain serta kesungguhan klub-klub peserta menyemarakkan sepak bola Indonesia kian menyala dalam kompetisi yang sebenarnya. Dan, peluang berkostum Garuda mestinya menggerakkan semangat para pemain untuk mengerahkan segenap kemampuan.
