Mohon tunggu...
Liliek Purwanto
Liliek Purwanto Mohon Tunggu... Penulis - penulis

-

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Raven dan Kaka Bahagia, Timnas Kian Menyala

24 Juli 2024   16:30 Diperbarui: 24 Juli 2024   16:33 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Arsene Wenger meyakini pentingnya kerja sama dalam sebuah tim sepak bola. Ungkapan mantan "pelatih abadi" Arsenal tentang hubungan antarpemain saya nukil dari quotevill.com.

"I believe in work, in connections between the players, I think what makes football great is that it is a team sport. You can win in different ways, by being more of a team, or by having better individual players. It is the team ethic that interests me, always."

Entah ada instruksi dari tim pelatih entah tidak, rekan-rekan setim Raven dan Kaka telah memberikan kehangatan yang memang dibutuhkan. Pelukan dan ujaran penyemangat menyongsong lahirnya gol-gol pertama seorang striker bakal berdampak besar.

Cara menyemangati pencetak gol ala Timnas U-19 bisa jadi merupakan satu contoh wujud team ethic seperti yang diinginkan Wenger. Wujud-wujud lain kerja sama tim amat dibutuhkan para penggawa Garuda Muda untuk menggapai impian meraih gelar juara.

Jens Raven telah menunjukkan magis gol perdananya. Dua gol berikutnya lahir tak lama setelah kehadiran yang pertama.

Arkhan Kaka pun sudah sekali mencatatkan namanya di papan skor. Semoga gol-golnya mengalir di partai-partai selanjutnya.

Akankah Raven dan Kaka menjelma sebagai duet penyerang yang menciutkan nyali para pemain bertahan tim lawan?

Penyerang mencetak gol adalah hal penting dalam sepak bola. Namun, lebih dari itu semua, capaian tim tentu lebih utama. Hal yang selaras dengan pernyataan Tom Coughlin di skipprichard.com.

"Championships are won by teams who love one another, who enjoy and respect one another and play for and support one another."

Rasanya, Timnas U-19 telah mulai menjalankan petuah Coughlin, mantan pelatih yang menurut pro-football-history.com telah 28 tahun menangani pelbagai klub American football di National Football League (NFL). Meskipun berkiprah di "kolam" yang berbeda, semangat tim yang digaungkan Coughlin bakal berbuah serupa.

Dony Tri Pamungkas dan kawan-kawan terlihat saling mencintai, menghormati, dan mendukung satu dengan yang lain. Kini, kita nantikan kelanjutan kerja sama manis seluruh penggawa Timnas U-19 untuk kejayaan Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun