Mohon tunggu...
Liliek Purwanto
Liliek Purwanto Mohon Tunggu... Penulis - penulis

-

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

3 Aral yang Bisa Mengganjal Kolombia di Laga Final

12 Juli 2024   05:00 Diperbarui: 13 Juli 2024   02:47 636
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ambisi Kolombia meraih gelar juara Copa America 2024 bakal menemui rintangan berat. Tim sepak bola paling mapan sedunia siap membuyarkan asa mereka.

Kolombia lolos ke partai final Copa America untuk ketiga kalinya. Kini, mereka membidik gelar juara untuk kali kedua setelah 23 tahun silam memboyong piala untuk pertama kalinya.

Saat menjadi juara di tahun 2001, tim berjuluk La Tricolor itu mendapat keuntungan karena bertindak selaku tuan rumah. Dukungan penonton tentu saja menjadi tambahan tenaga para pemain di tengah lapangan.

Kini, keuntungan semacam itu tidak lagi tersedia. Dalam partai final Copa America 2024 ini, Los Cafeteros bakal menantang juara bertahan sekaligus juara dunia Argentina, di tempat netral.

Selain itu, tim dari salah satu negara penghasil kopi terbesar di dunia itu juga harus menghadapi berbagai keadaan yang tak diharapkan menjelang akhir kejuaraan. Pelbagai kondisi buruk itu amat potensial menghambat langkah mereka membawa pulang piala.

Hambatan yang Bakal Mengadang Kolombia

"Para pecandu kopi" dari Amerika Selatan itu akan berjalan terpincang-pincang menuju pertandingan pungkasan Copa America 2024. Setidaknya, ada tiga tantangan berat menjelang partai puncak yang bikin mereka sulit berdiri tegak.

Ilustrasi pertandingan Kolombia melawan Argentina. Sumber gambar: AFP/Don Emmert via Kompas.
Ilustrasi pertandingan Kolombia melawan Argentina. Sumber gambar: AFP/Don Emmert via Kompas.

1. Reputasi yang tak sebanding

Dalam urusan reputasi, Kolombia masih cukup jauh tertinggal dari bakal lawannya di final nanti. Di Copa America sendiri, mereka baru sekali merengkuh juara, sekali menjadi runner up, dan empat kali menduduki peringkat ketiga.

Bak buah duku bersanding dengan semangka jika membandingkan prestasi sepak bola Kolombia dengan Argentina. Di ajang Copa America saja, Argentina pernah 15 kali mengangkat trofi dari 29 kesempatan masuk final sebelum penyelenggaraan yang sedang berjalan saat ini.

2. Kelelahan pemain

Pertarungan terakhir yang dilakoni kedua finalis sungguh berbeda kondisinya. Di partai semifinal, Kolombia harus menjalani laga amat sulit hingga pertandingan usai melawan Uruguay.

Para penggawa Kolombia hampir tak berkesempatan menarik napas agak panjang sejak akhir babak pertama hingga peluit panjang babak kedua dibunyikan. Selama lebih dari 45 menit terakhir, mereka nyaris bertahan total guna menghalau serangan bergelombang yang dilancarkan Uruguay.

Di lain pihak, Argentina melenggang melalui jalan yang lebih "gampang". Sejak mula, Kanada yang menjadi lawannya di semifinal dinilai banyak orang sebagai tim terlemah di empat besar.

Selain unsur kerasnya perjuangan di pertandingan semifinal, faktor masa pemulihan juga kurang menguntungkan. Kolombia memiliki masa istirahat 24 jam lebih pendek ketimbang Argentina yang menyelesaikan semifinal sehari sebelum Kolombia susah payah menekuk Uruguay.

3. Formasi yang timpang

Kolombia tidak dapat memainkan Daniel Munoz dalam partai penutup Copa America 2024. Pemain bertahan ini tak berkesempatan membela negaranya lantaran hukuman kartu merah yang diterimanya di pertandingan semifinal.

Terusirnya Munoz di akhir babak pertama sempat bikin Timnas Kolombia dibombardir lawannya. Beruntung sekali, sisa sepuluh pemain mampu bertahan hingga akhir laga tanpa kebobolan.

Absennya Munoz di final bakal berdampak serius bagi Kolombia. Pemain yang bernaung di klub Crystal Palace itu merupakan andalan pelatih Nestor Lorenzo di lini belakang.

Dalam lima partai yang telah dimainkan, Munoz selalu tampil sejak awal laga. Bahkan, pemain yang biasa menempati posisi bek kanan ini mampu menceploskan dua gol, satu gol masuk ke gawang Paraguay dan gol yang lain merobek gawang Brasil.

Jadi, peran Munoz tak sekadar menjaga pertahanan, melainkan dibutuhkan juga di sektor penyerangan. Jelas sekali, Lorenzo bakal pusing tujuh keliling mencari formula yang pas untuk menambal lubang yang ditinggalkan Munoz.

Modal Kolombia Meraih Gelar Juara

Beberapa kondisi tak menguntungkan itu bakal menyulitkan Kolombia merebut piala dari genggaman Argentina. Lantas, apakah Kolombia bakal menyerah?

Tentu saja tidak. Sebab, pada sisi lain, perjuangan berat yang telah dilakoni sebelumnya bisa menjadi modal yang berharga mahal.

Keyakinan bahwa mereka mampu melewati banyak rintangan bisa menguatkan para pemain timnas negara yang kerap disebut sebagai "gateway to South America" itu. Selain perjuangan sulit mengatasi Uruguay, mereka juga menjalani Copa America secara keseluruhan dengan mengesankan.

Sepanjang turnamen, negara yang terletak di bagian barat laut Amerika Selatan itu tak terkalahkan. Mereka memenangi empat dari lima partai yang telah dimainkan. Dalam satu partai lainnya, Kolombia mampu menahan imbang tim favorit Brasil di babak penyisihan.

Sebelum berlaga di Copa America 2024, timnas Kolombia telah mencatatkan diri sebagai tim tak terkalahkan sejak Maret 2022. Mereka membukukan 16 kemenangan dan lima kali imbang.

Jadi, tak ada alasan bagi para penggawa Kolombia ciut hati di hadapan sang juara bertahan. Mereka tak akan surut menyongsong laga berat karena telah berhasil melewati serangkaian ujian secara memikat.

Meskipun banyak aral melintang, tak berarti Kolombia kehabisan peluang. Bukankah bola yang digunakan di Copa America bulat wujudnya?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun