Mohon tunggu...
Liliek Purwanto
Liliek Purwanto Mohon Tunggu... Penulis - penulis

-

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Kanada Hendak Melawan Argentina dengan Gembira

8 Juli 2024   20:03 Diperbarui: 8 Juli 2024   20:09 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Grafik luas wilayah negara semifinalis Copa America 2024. Sumber gambar: dokpri berdasarkan data dari National Geographic.

Di luar dugaan, Kanada menyatakan gembira bertemu Argentina di semifinal Copa America 2024. Mengapa mereka tidak waswas?

Saat Conmebol mempersilakan Cocacaf nimbrung di ajang Copa America, mungkin para petingginya salah duga. Barangkali mereka mengira bakal gampang meninggalkan "para penggembira" dari belahan tengah dan utara benua Amerika di grup masing-masing saja.

Apalagi seusai tuan rumah Amerika Serikat dan tetangganya, Meksiko, tumbang. Pekerjaan para seniman bola asal Amerika Selatan bakal segampang membalik telapak tangan.

Nyatanya, Kanada mampu mengayun langkah hingga lebih jauh ketimbang perkiraan banyak orang. Lantas timbul pertanyaan (atau keraguan?) selanjutnya, apakah Kanada masih mampu bicara lebih banyak di babak empat besar.

Peluang Kanada di Copa America 2024

Seandainya luas wilayah suatu negara berpengaruh positif terhadap perkembangan sepak bolanya, mungkin keinginan Timnas Kanada berjaya di Copa America lebih gampang terlaksana.

Negara bersimbol daun maple merah itu mendiami daerah seluas 9,97 juta km2. Wilayah seluas itu berkali-kali lipat dibandingkan Argentina dan Kolombia. Apalagi dibandingkan Uruguay, negara "seuprit" dengan luas tak lebih dari 177 ribu km2.

Grafik luas wilayah negara semifinalis Copa America 2024. Sumber gambar: dokpri berdasarkan data dari National Geographic.
Grafik luas wilayah negara semifinalis Copa America 2024. Sumber gambar: dokpri berdasarkan data dari National Geographic.

Sayangnya, kemampuan pemain dan pengelola sepak bola tidak berjalan seiring luas wilayah negara yang mereka diami.

Jika saja banyaknya jumlah penduduk bisa menjadi tolok ukur prestasi sepak bola suatu negara, niscaya Timnas Kanada tak akan mudah ditundukkan oleh Argentina. Jumlah penduduk kedua negara tidak jauh berbeda.

Grafik jumlah penduduk negara semifinalis Copa America 2024. Sumber gambar: dokpri berdasarkan data dari National Geographic.
Grafik jumlah penduduk negara semifinalis Copa America 2024. Sumber gambar: dokpri berdasarkan data dari National Geographic.

Hanya saja, jumlah penduduk tak banyak berkorelasi dengan hasil pertandingan sepak bola.

Andaikata prestasi sepak bola bisa langsung dikonversi dari besarnya pendapatan negara, maka tak mustahil Kanada melaju ke final dan menjadi juara.

Menurut data World Bank, GDP per kapita Kanada tahun 2023 mencapai USD 53,37 ribu. Tak ada satu pun kontestan semifinal Copa America 2024 yang mampu mendekat ke angka ini.

Grafik GDP per kapita negara semifinalis Copa America 2024. Sumber gambar: dokpri berdasarkan data dari World Bank.
Grafik GDP per kapita negara semifinalis Copa America 2024. Sumber gambar: dokpri berdasarkan data dari World Bank.

Memang, duit bisa dipakai untuk membantu pengembangan sepak bola. Namun, tidak serta merta negara yang banyak duit bakal berjaya di lapangan bola.

Bila harus menyertakan faktor geografis dalam perbincangan sepak bola, tidak bisa dimungkiri adanya wilayah-wilayah tertentu di muka bumi ini yang berpotensi lebih besar menghasilkan individu dan tim sepak bola berkualitas.

Kawasan Amerika Selatan dikenal sebagai salah satu wilayah paling piawai membina sepak bola. Wilayah Amerika Utara tentu bukan lawan sepadan dalam urusan ini.

Soal prestasi bagaimana? Argentina dan Uruguay menjadi juara dunia masing-masing tiga kali dan dua kali. Sementara itu, meskipun belum pernah juara, Kolombia pernah enam kali berpartisipasi dalam kejuaraan sepak bola paling akbar sejagat raya. Kanada sendiri baru dua kali ikut Piala Dunia dan selalu tersingkir di fase grup.

Peringkat FIFA negara-negara di Amerika Selatan itu juga jauh lebih baik dibandingkan Kanada. Argentina masih kokoh di puncak, sedangkan Uruguay dan Kolombia di posisi ke-14 dan ke-12. Adapun Kanada masih berkutat di peringkat 48.

Menilik kenyataan-kenyataan "pahit" itu, Kanada tampak tidak seberuntung tiga rival mereka di semifinal Copa America 2024. Meskipun belum sirna, tampaknya tipis sekali peluang Kanada melangkahi Argentina.

Untuk saat ini, piala yang diperebutkan di Copa America sepertinya masih betah bersemayam di salah satu negara Amerika Selatan.

Pelajaran dari Kanada bagi Indonesia

Meskipun hanya sekelebat cahaya yang dapat memasukinya, pintu yang bisa mengantarkan Kanada ke partai pungkasan masih terbuka.

Seandainya tak mampu melewatinya, Kanada patut mendapat acungan jempol. Tidak banyak orang mengira Kanada yang "bukan negara sepak bola" mampu melangkah sejauh ini.

Dilansir dari Antaranews, Jesse March mengaku gembira bertemu Argentina di semifinal. Pelatih Timnas Kanada itu memilih realistis sembari tetap berusaha optimis.

"Kami harus memainkan permainan terbaik kami saat melawan Argentina, dan itu pun mungkin tak cukup," ucap March.

Timnas Indonesia bisa berkaca pada perjalanan Kanada bersaing di Copa America. Kita pun tidak dapat mengandalkan faktor geografis dan demografis semata untuk meloloskan diri ke Piala Dunia 2026.

Kalaupun hendak memanfaatkan jumlah penduduk yang banyak, caranya dengan mengerahkan warga mendatangi stadion untuk menyuarakan dukungan mereka. Bukan sekadar jumlahnya banyak, dunia telah menyaksikan riuhnya warga Indonesia ketika menyambangi stadion selaku pemain kedua belas Timnas Garuda.

Namun, pengerahan suporter tidak menjamin suksesnya sebuah tim menuntaskan laga di lapangan hijau.

Bahkan, bila berlebihan, faktor yang satu ini justru bisa berubah menjadi bumerang yang balik menyerang kita. Maka, tak heran pelbagai pihak terus menyuarakan agar pendukung Garuda senantiasa bertindak bijaksana.

Saat ini, perhitungan di atas kertas memang belum sepenuhnya memihak kita. Namun, ibarat sudah kepalang basah, ya nyebur ke kali aja sekalian. Soal hasilnya, kita berdoa dan berusaha saja dan mencoba tabah jika menerima hasil yang tak sesuai harapan.

Tetaplah bergembira menghadapi laga sulit, seperti girangnya pelatih Kanada menyongsong partai berat melawan sang juara dunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun