Di bulan Januari selisih rata-rata frekuensi "dibaca" antara Artikel Utama dan Artikel Pilihan relatif kecil. Namun, dalam dua bulan sisanya, tampak jelas bahwa para pembaca memang lebih mengincar Artikel Utama.
Memang, kondisi ini belum terbukti sebagai wujud kecenderungan orang-orang mengejar kualitas tulisan. Barangkali, hanya lantaran lebih lama mejeng di halaman pertama, Artikel Utama mempunyai kesempatan lebih besar menjaring pembaca.
Tidak semua kategori mampu mengundang pembaca selaras dengan jumlah artikelnya. Jumlah artikel Humor sebanyak 14% hanya mendatangkan 9% pembaca. Humornya garing, ya?
"Pelajaran kedua: terus berlatih meningkatkan kualitas tulisan apa pun jenisnya, untuk menambah peluang disayang Kompasiana dan dilirik pembaca."
Pilih Mana: Spesialis atau Generalis?
Umumnya, penulis terbagi menjadi dua macam, spesialis dan generalis. Setiap jenis tentu memiliki kelebihan dan kekurangan.
Sepanjang tiga bulan, saya merambah tak kurang dari sepuluh Subkategori. Penyumbang produktivitas terbanyak adalah Worklife, Bola, Humor, dan Ramadan. Selebihnya penggembira belaka.
Apakah ini menunjukkan bahwa saya cenderung menjadi generalis ketimbang spesialis? Entahlah, jangan-jangan karena kemaruk saja. Lagipula, saya tak memiliki keahlian yang bisa diandalkan.
Worklife barangkali menjadi "pilar" lantaran saya pernah berkecimpung di dunia kerja hingga mampu menabung pengetahuan yang lumayan. Atau, jangan-jangan, karena diiming-imingi penghitungan ganda dalam program K-Rewards Kompasiana?