Mohon tunggu...
Liliek Purwanto
Liliek Purwanto Mohon Tunggu... Penulis - penulis

-

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Malut United FC Melenggang, Peta Liga 1 Makin Terbentang

9 Maret 2024   21:36 Diperbarui: 10 Maret 2024   06:23 967
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pemain Malut United FC. Sumber gambar: Kompas/Suci Rahayu.

Malut United FC memastikan diri lolos ke Liga 1 musim 2024-2025. Kehadirannya bakal menyempurnakan sebaran peserta kompetisi sepak bola tertinggi di Indonesia.

Sebelum laga final dan perebutan tempat ketiga Liga 2 tahun 2023-2024, PSBS Biak dan Semen Padang telah "memperbaiki" peta persaingan Liga 1 musim berikutnya. Kedua klub itu datang dari kawasan yang tak terwakili pada musim ini.

Nah, setelah Sumatra dan Papua kembali mengirimkan wakilnya, kini giliran Maluku mengangsurkan duta. Malut United menorehkan nama Maluku Utara di kancah sepak bola terbesar di Indonesia.

Malut United FC "Bentangkan" Peta Liga 1

Seusai lolosnya Malut United FC, kini hampir semua kawasan memiliki perwakilan. Kendati Liga 1 masih bergulir, hasil akhirnya diperkirakan tak banyak mengubah peta pemerataan peserta.

Peta Liga 1 musim 2024-2025. Sumber gambar: Dok. pribadi.
Peta Liga 1 musim 2024-2025. Sumber gambar: Dok. pribadi.

Di antara peserta Liga 1 yang eksis, baru tiga klub yang memastikan dirinya bertahan. Lima belas klub sisanya masih harus berjibaku menyelamatkan diri dari ancaman degradasi.

Bersiap memasuki pekan ke-29, tiga klub berada dalam fase kritis. Persikabo 1973, Bhayangkara FC, dan Persita Tangerang harus bersimbah peluh menyambut enam partai sisa dalam usaha mereka merangkak meninggalkan zona celaka.

Di antara kedelapan belas peserta Liga 1, baru Borneo FC, Persib Bandung, dan Bali United yang tak bakal terjangkau oleh momok menggentarkan bernama degradasi. Dengan asumsi tidak ada kejadian luar biasa, secara matematis mereka tak akan terlempar ke Liga 2.

Sementara itu, klub-klub lain masih harus mewaspadai ancaman serius tiga klub di posisi terbawah. Sembari berupaya merangsek masuk ke empat besar berebut kesempatan menjadi juara, mereka berusaha menjauhi jurang degradasi yang masih menganga.

Sangat menarik mengamati sepak terjang klub-klub penghuni papan bawah. Dalam gambar terlihat tiga buah bola berwarna oranye ngumpul di sekitar Jakarta.

Bila tidak segera menata diri dan bangkit mengalahkan lawan-lawan mereka, warna bola akan berubah merah pertanda usainya kiprah mereka di Liga 1. Jika hal itu terjadi, kerumunan di sekeliling ibukota akan berkurang dan berpindah ke tempat yang masih lapang di pulau-pulau seberang.

Kesempatan bagi ketiganya masih terbuka--meskipun tentu saja sangat berat---untuk tidak tereliminasi. Angka yang dikumpulkan Persita tak terpaut jauh dengan beberapa pesaing di atasnya. Adapun dua klub yang berada di bawahnya betul-betul membutuhkan keajaiban untuk lolos dari maut yang terus mengintai mereka begitu dekat.

Setelah Dua Dasawarsa Sunyi, Maluku Bakal Semarak Lagi

Bergabungnya tiga klub dari luar pulau Jawa berperan besar membikin cakupan wilayah melebar. Namun, masih ada sedikit celah yang bisa mengurangi pemerataan peserta kompetisi.

Di antara pulau-pulau besar, Sulawesi masih menggantungkan harapan pada PSM Makassar. Sebagai satu-satunya duta, Juku Eja belum mengamankan keberadaannya di kompetisi Liga 1 Indonesia.

Pada sisi lain, Malut United FC mengembalikan "marwah" sepak bola tanah Maluku dalam percaturan sepak bola nasional. Hampir dua dasawarsa silam, kawasan ini pernah terlibat dalam kompetisi sepak bola tertinggi di negara kita.

Kala itu, Persiter Ternate mencatatkan namanya di tahun 2006-2007. Selepas Persiter terjerembap, kawasan Maluku dan sekitarnya harus bersabar sekian lama sebelum kembali menjejakkan kakinya di sana.

Kekosongan itu patut disayangkan mengingat kepulauan Maluku merupakan salah satu lumbung pemain berbakat. Kita tentu mengingat nama-nama yang masih eksis semacam Rizky Pora, Abduh Lestaluhu, dan Ilham Udin Armayn. Mereka adalah sebagian talenta yang berasal dari sana.

Di masa yang lebih silam, kita mengingat sejumlah nama. Dua di antaranya adalah Rochy Putiray yang acap tampil nyentrik dan Imran Nahumarury yang kini menukangi Malut United. Nama-nama lain tentu masih banyak lagi.

Kehadiran Malut United FC di Liga 1 bakal menggugah antusias warga. Apalagi kalau mereka berkandang di Stadion Kie Raha. Semarak sepak bola kawasan Maluku sangat mungkin mendorong motivasi bibit-bibit muda belajar lebih banyak lagi untuk mengikuti jejak para senior mereka.

Nah, kini kita tunggu kiprah para pendatang baru di Liga 1. PSBS Biak, Semen Padang, dan Malut United FC berhasil mengangkat kawasan-kawasan potensial menuju kasta tertinggi sepak bola di Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun