Etik lari terbirit-birit
rasa malu menggigit-gigit
ujung kepala hingga
gadis ceria yang dulu dipuja-puja
kini teronggok nista
Sekelompok orang berlomba
mencerca
seolah-olah
ia berakhlak rendah
hanya karena bertumbuh
di masa yang salah
Ia tak mengerti mengapa
orang yang mesti menjaganya
justru merisak
lalu mencampakkannya
Lunglai sudah
gadis belia energik
tak menyisakan cerah di wajah
bahkan mengulas sekelumit senyum
pun tak lagi berdaya
Dalamnya
luka hati Etik
menyulut sesal
siapa pun
yang berakal
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!