Sebagai contoh, sejak 2016 pemakaian kantong belanja berbahan plastik telah dibatasi. Kita turut merasakan pelaksanaan aturan itu dalam kehidupan sehari-hari.
Tidak mengherankan bila suatu aturan yang baru diberlakukan menimbulkan keluhan, bahkan adakalanya menyulut keributan. Pembatasan pemakaian kantong plastik memang merepotkan pada awalnya, tetapi akan menjadi hal biasa setelah dijalankan sekian lama.
Kesulitan-kesulitan yang timbul merupakan konsekuensi dari keinginan kita mengurangi dampak buruk sampah plastik. Jenis sampah yang satu ini memang masih terus menjadi persoalan yang harus segera dipecahkan.
Hingga kini, sampah plastik masih menjadi bagian cukup besar dalam onggokan-onggokan sampah di negara kita. Data yang dirilis Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menunjukkan bahwa sepanjang tahun 2023 andil sampah plastik berada di angka 18%.
Sementara itu, dalam beberapa tahun terakhir, timbulan sampah (volume sampah di wilayah tertentu per satuan waktu) berada di kisaran 30 juta ton per tahun. Data yang disampaikan kompas.id menunjukkan kenaikan timbulan sampah dalam kurun tiga tahun sebesar 19,10%.
Volume sampah yang cenderung naik harus diantisipasi dengan baik. Khusus sampah plastik, perlu mendapat perhatian khusus mengingat besarnya bahaya jenis sampah ini bagi kehidupan manusia. Faktor usia materi-materi berbahan plastik yang jauh lebih lama ketimbang bahan-bahan lainnya juga selayaknya membikin kita ekstra waspada.
3 Cara Mengurangi Sampah Plastik, Irit dan Tak Sulit
Lantas, adakah cara-cara menjaga lingkungan, terutama dampak buruk plastik, yang gampang dilakukan?
Sebenarnya, tersedia banyak kesempatan untuk turut memelihara lingkungan dengan upaya yang tidak menguras tenaga dan pikiran.
Berikut ini 3 cara mengurangi sampah plastik yang tidak sulit dilakukan oleh siapa pun sepanjang memiliki kemauan.