Mohon tunggu...
Liliek Purwanto
Liliek Purwanto Mohon Tunggu... Penulis - penulis

-

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Piala Asia 2023: Strategi Menyelamatkan Timnas Indonesia

17 Januari 2024   05:00 Diperbarui: 17 Januari 2024   07:14 392
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Timnas Indonesia di Piala Asia 2023. Sumber gambar: PSSI via Kompas.

Dalam lanjutan Piala Asia 2023, Timnas Indonesia diharapkan bermain normal saja melawan Vietnam. Seorang legenda sepak bola Indonesia memaparkan strategi yang pas buat Timnas.

"Stragegi bermain harus diubah, jangan seperti taktik saat melawan Irak." Begitulah kira-kira pesan yang disampaikan oleh sang legenda.

Memang, di pertandingan pertama, Timnas Indonesia sangat kedodoran menahan gempuran para pemain Singa Mesopotamia. Sekuat-kuatnya pertahanan Indonesia, akhirnya kebobolan tiga juga.

Pertandingan Timnas Indonesia vs Vietnam, Jadikan Ajang Pembuktian

Sementara itu, dalam pertandingan lain di grup yang sama, rival kita di Asia Tenggara, Vietnam, sempat sangat merepotkan salah satu kandidat juara Piala Asia 2023. Meskipun akhirnya harus mengakui keunggulan Samurai Biru, tetapi The Golden Stars Warriors bisa meninggalkan lapangan dengan kepala tegak tidak tertunduk lesu.

Bahkan, mereka berhasil dua kali menceploskan si kulit bundar ke gawang Jepang yang dijaga Suzuki. Dua gol itu pula yang sempat membikin pasar taruhan sesaat bergejolak.

Dua pertandingan pembuka yang telah dimainkan di Grup D menempatkan Indonesia sebagai juru kunci. Kondisi tak menyenangkan ini tentu saja membikin Asnawi Mangkualam Bahar untuk sementara belum bisa merasa lega lantaran kehendaknya belum kesampaian. Ya, kapten Timnas Indonesia itu memang pernah menyampaikan tekad untuk tidak pulang sebagai pecundang.

Nah, pasukan Garuda masih menyisakan dua laga. Apakah keduanya bakal menjadi sarana mewujudkan keinginan Timnas untuk beranjak dari posisi terbawah, atau Indonesia tetap terpuruk di dasar klasemen.

Lantas, untuk mengambil poin dari dua laga sisa, apa yang bisa dilakukan Timnas Indonesia?

Strategi Racikan Legenda Sepak Bola Indonesia      

Menjelang dua pertandingan berikutnya, mantan pemain yang identik dengan nomor punggung 17 itu urun suara. Ia pun menyodorkan usulannya, "Bermain normal saja."

Mengapa harus bermain normal saja? Barangkali pertanyaan ini hinggap di benak Anda.

"Karena level Vietnam dengan kita setara." Mantan pemain sayap Timnas Indonesia itu menyampaikan alasan mengapa menyodorkan strategi bermain normal bagi para penggawa Garuda.

Negara berperingkat FIFA 52 setrip di atas Indonesia itu memang menyimpan bahaya. Tak tanggung-tanggung, Jepang yang empat kali mencatatkan diri dalam daftar juara Piala Asia sempat dibuat bingung.

Namun, tim sekelas Jepang memang tak bisa begitu saja dijadikan korban. Setelah sirna kagetnya, segera saja mereka menggebrak dan membalikkan keadaan. Si Bintang Emas pun gagal mempersembahkan kejutan besar pertama dalam perhelatan Piala Asia 2023.

Sepertinya, keterkejutan Jepang terjadi lntaran terlalu yakin akan kekuatan pasukan mereka. Keyakinan diri itu tercermin dari ungkapan Hajime Moriyasu, sang pelatih, yang terkesan jemawa. Sebelum pertandingan dimainkan, Moriyasu sempat berkoar-koar tim asuhannya hendak menyelenggarakan pesta gol ke gawang Vietnam.

Strateginya: Jangan Terburu-Buru Balik Badan

 Mantan pemain Timnas Indonesia yang berkiprah di era 70-an hingga 80-an itu tak sepaham dengan strategi yang ditampilkan Shin Tae-yong kala skuad Garuda digasak Irak.

Menurutnya, para pemain seharusnya tidak cepat-cepat kembali ke belakang manakala serangan yang mereka bangun dipatahkan. Lebih baik mereka berusaha menahan serangan balik secepatnya ketika bola masih berada di area pertahanan lawan.

Tujuannya tentu saja menghambat pergerakan pasukan lawan ke wilayah pertahanan Indonesia. Dengan demikian, pertahanan kita tidak terus-terusan menjadi bulan-bulanan.

Strategi yang masuk akal, bukan?

Namun, risiko yang harus ditanggung pun tidak main-main. Bila pemain lawan berhasil meloloskan diri, maka gawang Indonesia dalam bahaya besar. Hanya pemain yang tertinggal di belakang yang bakal mengawal pertahanan karena pemain lain masih "nyangkut" di depan.

Kira-kira begitulah gambaran taktik racikan mantan pemain yang dikenang sebagai penjebol gawang Korea Selatan itu. Semoga saja Indonesia mampu mengatasi sang seteru abadi dan memanen tiga poin yang amat dirindukan.

Menegakkan Benang untuk Menjinakkan Jepang

Lantas, bagaimana cara melawan kedigdayaan Jepang?

Lawan yang satu ini jelas lebih sulit diantisipasi. Level kekuatan Jepang memang terpaut jauh dengan Indonesia. Dalam partai terakhir, mau tak mau Indonesia harus berhadapan dengan sosok raksasa Asia.

Apalagi, Vietnam telah memberi pelajaran berharga bagi Jepang. Samurai Biru bakal waspada sejak mula. Mereka tentu tak ingin menjadi keledai yang membuat kesalahan untuk kedua kalinya.

Jadi, kondisi sekarang mengindikasikan bahwa berharap mendulang poin dari Jepang laksana menegakkan benang basah. Memang bukan hil yang mustahal, tetapi, membayangkan saja rasanya tak mudah.

Peluang Timnas Indonesia memang terbilang sangat berat. Namun, pasukan Garuda tak boleh patah semangat.  Bukankah bola itu bulat?

Nah, Dede Sulaiman, salah satu legenda sepak bola Indonesia, telah menyumbangkan resepnya melalui webinar eksklusif Kompas Editor's Talk: "Piala Asia 2023" yang dihelat Selasa 16 Januari 2024. Apakah STY akan menerapkan strategi sesuai saran sang Legenda?

Kita nantikan saja partai kedua dan ketiga Timnas Indonesia menghadapi lawan-lawannya dalam lanjutan Piala Asia 2023.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun