Mohon tunggu...
Liliek Purwanto
Liliek Purwanto Mohon Tunggu... Penulis - penulis

-

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Post Holiday Blues, Ketika Liburan Ceria Berbuah Nestapa

7 Januari 2024   16:30 Diperbarui: 7 Januari 2024   16:32 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menjalani libur panjang terlalu menggebu-gebu bisa memunculkan kekecewaan ketika waktu untuk bersenang-senang telah berlalu. Post holiday blues adalah sebutan untuk menggambarkan situasi itu.

Oleh sebab itu, wajar-wajar sajalah menyikapi segala sesuatu. Jangan mengikuti pegawai yang nafsunya kelewat tinggi, seperti dalam secuplik kisah berikut ini.

Masa libur panjang 2023 itu baru akan tiba dua bulan mendatang. Sebuah rentang waktu yang sangat memadai untuk menghasilkan karya-karya cemerlang.

Namun, dalam kurun dua bulan, nyaris tidak ada hasil kerja yang dapat dipersembahkan bagi perusahaan. Masalahnya tidak terletak pada kemampuan yang dimilikinya, sebab selama ini dirinya dikenal sebagai seorang pegawai dengan kinerja yang patut dibanggakan. Persoalan timbul lantaran hilangnya perhatian pada pekerjaan karena terlalu sibuk menyambut masa liburan.

Bahkan, masalah produktivitas buruk yang dialaminya masih enggan menyingkir meskipun masa liburan sudah berakhir. Sepanjang beberapa pekan berikutnya, hatinya masih berbunga-bunga membayangkan kegembiraan yang dinikmatinya semasa liburan bersama orang-orang tercinta.

Bukan hanya kualitas hasil kerjanya tidak sesuai harapan, adakalanya sang pegawai bertindak bak orang hilang ingatan. Senyum yang seharusnya bikin hati lega berubah mencurigakan lantaran terlalu banyak ditebar ke mana-mana.

Begitulah gambaran seorang pekerja dengan antusiasme terlampau tinggi menyambut datangnya pakansi. Sebuah sketsa kehidupan yang memang agak dibesar-besarkan. Namun, kita bisa mengambil hikmah yang tersirat di dalamnya terkait dengan persoalan yang melanda kita.

Mengapa liburan justru memunculkan kekacauan? Bukankah liburan dimaksudkan sebagai masa rehat agar badan kembali bugar dan pikiran menjadi sehat?

Baktikan Diri untuk Masa Kini

Pikiran yang mengembara ke masa yang berbeda bakal mengganggu suasana kerja. Sebab, fokus pada sesuatu yang tengah dikerjakan jauh lebih menghasilkan ketimbang pikiran yang terpecah antara kerja dan membayangkan urusan-urusan lainnya.

Pemecah perhatian bisa berwujud macam-macam. Dering telepon entah dari mana, janji makan siang dengan si dia, dan pertandingan Timnas Indonesia yang akan digelar bakda Isya adalah beberapa contoh peristiwa yang potensial menjadi pengalih perhatian para pekerja.

Masa libur panjang pun kini tampil menjadi bagian pengalih perhatian yang banyak dibincangkan. Liburannya sudah berlalu, tapi kenangan manisnya terus mengganggu. Lantas, pergulatan antara kesibukan bekerja dengan bayangan indah kebersamaan dengan keluarga memunculkan kondisi post holiday blues yang menyiksa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun