Virus Corona telah menjelma sebagai sebuah momok yang sangat diwaspadai dewasa ini. Berbagai sektor kehidupan ikut merasakan dampak ulah virus yang pertama kali terdeteksi di sebuah kota di daratan Cina bernama Wuhan.
Institusi-institusi kesehatan di berbagai belahan dunia telah dibikin sibuk oleh kehadirannya. Demikian pula sektor-sektor ekonomi, pariwisata, dunia hiburan, dan aspek-aspek kehidupan lainnya turut terimbas oleh kehebohan manusia atas kemunculannya. Tak terkecuali jagat sepak bola.
Dampak Corona di Liga IndonesiaÂ
Sepak bola Indonesia pun kini sudah merasakan kehadiran Corona. Dalam even internasional, AFC menunda beberapa pertandingan di ajang kualifikasi Piala Dunia 2022, termasuk laga yang harus dilakoni timnas Indonesia. Maka, hasrat hati menyaksikan debut kepelatihan Shin Tae-Yong di ajang resmi harus tertahan hingga tiba saatnya nanti.
Kompetisi di dalam negeri juga tak bisa lepas dari "cengkeraman" Corona. Mulai pekan ke-2 ini, telah ada penundaan sebuah laga dalam perhelatan Liga 1. PT Liga Indonesia Baru (LIB) telah memastikan bahwa salah satu partai yang diperkirakan akan berjalan sangat seru, yakni tuan rumah Persija menghadapi tamunya Persebaya, ditunda pelaksanaannya.
Di luar penundaan partai yang mempertemukan Macan Kemayoran dengan Bajul Ijo, klub-klub peserta Liga 1 juga telah mengambil ancang-ancang pengamanan terhadap kemungkinan bahaya yang ditimbulkan Corona. Salah satunya, tim yang berlaga Jumat sore ini, Persita.
Kali ini, sang Pendekar Cisadane hendak meladeni perlawanan salah satu wakil Indonesia di kompetisi Asia, PSM Makassar. Dikabarkan Persita telah bersiaga bukan saja untuk melawan Juku Eja, tetapi juga menghadapi Corona.
Menanggapi imbauan untuk mengantisipasi penyebaran virus bernama Covid-19 ini, klub asal Tangerang ini telah menyiapkan sejumlah langkah. Seperti yang dikatakan oleh Widodo C. Putro, sang pelatih, para pemain Persita diimbau mengurangi interaksi. Anjuran seperti itu tetap dilontarkan meskipun Widodo telah meyakini bahwa para pemain yang diasuhnya akan mampu menjaga diri masing-masing.
"Mereka juga pasti sudah menjaga diri, tapi yang saya harapkan pemain juga bisa menjaga (kesehatan), jangan terlalu intens berinteraksi," kata Widodo seperti yang saya lansir dari detik.com.
Tidak Perlu Panik dan Cemas Berlebihan
Direktur Utama LIB, Cucu Somantri telah mengingatkan agar kita tidak terlalu khawatir apalagi sampai masuk ke dalam taraf panik menghadapi situasi ini. Salah satu indikasi yang seharusnya menguatkan keyakinan kita untuk tidak merasa cemas berlebihan, hanya satu partai di antara sekian banyak laga yang ditunda. Pertandingan lainnya sejauh ini tetap akan dilaksanakan sesuai jadwal yang telah ditetapkan.