Menyaksikan keseriusan pelatih baru tim nasional Indonesia, Shin Tae-Yong, rasanya optimisme pantas merebak. Sejak mula, pelatih asal Negeri Ginseng itu telah menyatakan kesiapannya membawa persepakbolaan Indonesia menjadi lebih baik dan meraih posisi yang lebih tinggi.
Saya mengingat beberapa kali kesempatan menyaksikan aksi Shin Tae-Yong, terutama saat berada di pinggir lapangan mengantar tim asuhannya bertanding. Â Hampir dalam setiap kesempatan itu, saya melihat wajah dan gerak gerik Tae-Yong sangat serius dan kaku.
Namun dalam konferensi pers usai dikukuhkan secara resmi sebagai pelatih timnas Indonesia pada tanggal 28 Desember 2019 yang lalu, raut muka Tae-Yong tampak ceria. Semoga saja keceriaan yang menghias wajahnya menyiratkan kegembiraan masa depan sepak bola Indonesia.
Pelatih yang Turun Kelas?
Begitu menerima pinangan PSSI untuk melatih timnas Indonesia, Shin Tae-Yong sempat mendapatkan sebutan sebagai pelatih yang turun kelas. Sebelum menangani Indonesia, Tae-Yong adalah pelatih timnas Korea Selatan yang bertengger di posisi 40 dalam peringkat yang dirilis FIFA. Sementara Indonesia berada sangat jauh di papan bawah, yakni peringkat 173.
Shin Tae-Yong mengaku tidak terusik dengan label miring itu. Ia tak menjadikan njomplang-nya peringkat FIFA antara Korea Selatan dengan Indonesia sebagai sesuatu yang perlu dipersoalkan. Menanggapi 'tuduhan' itu, pelatih yang kini berusia 50 tahun itu justru memperlihatkan sebuah sikap yang mendatangkan optimisme.
Ia mengungkapkan bahwa meskipun federasinya berperingkan rendah, tetapi para pemain Indonesia memiliki potensi yang cukup menjanjikan. Ia meyakini bahwa dirinya akan mampu membantu timnas meningkatkan prestasi di lapangan hijau dan menaikkan posisi Indonesia pada peringkat FIFA.
3 Fokus Awal Shin Tae-Yong
Tak lama setelah sah berstatus sebagai pelatih timnas Indonesia, ia segera mengambil beberapa tindakan. Mengawali kiprahnya sebagai pelatih timnas Indonesia, ia mengungkapkan 3 fokus awal yang telah dan akan dijalaninya untuk menggenjot prestasi sepak bola Indonesia.
1. Meningkatkan kemampuan komunikasi
Tae-Yong memandang komunikasi sebagai sebuah variabel yang sangat penting dalam berbagai urusan. Dalam dunia sepak bola, komunikasi yang baik bisa mendekatkan seorang pelatih dengan para pemain yang dibinanya baik secara keseluruhan tim maupun masing-masing pemain secara personal.