Rasulullah Muhammad saw pernah mengatakan kepada seorang wanita tua bahwa surga tak dihuni oleh perempuan yang telah renta. Sebuah ucapan yang membuat seorang wanita tua menangis sedih. Padahal sang wanita sengaja mendatangi Rasulullah minta didoakan agar kelak ia masuk surga.
Menyaksikan perempuan tua yang meninggalkannya sembari menangis, beliau langsung meminta seseorang untuk segera mendatangi sang perempuan. Beliau mengatakan, "Beri tahukan kepada perempuan itu, bahwa ia tidak akan masuk surga dalam keadaan renta. Allah SWT berfirman, 'Kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari itu) secara langsung; lalu Kami jadikan mereka perawan-perawan; yang penuh cinta (dan) sebaya umurnya. (al-Waqi'ah: 35-37)." (HR. Tirmidzi, Syama'il).
Rasulullah Suka Bercanda
Itulah sepenggal kisah Rasulullah saw yang menunjukkan bahwa beliau bukanlah seorang yang selalu serius menghadapi berbagai persoalan. Ternyata beliau juga suka bercanda.
Kisah-kisah yang mengabarkan kesukaan beliau bercanda cukup banyak. Selain mencandai seorang wanita tua, beliau juga gemar bercanda dengan keluarga, para sahabat, orang kebanyakan hingga anak-anak. Kisah-kisah kedekatan Rasulullah dengan cucu-cucu beliau, Hasan dan Husen, juga tak lepas dari canda.
Saya masih mengingat sekilas beberapa kisah kebersamaan Rasulullah dengan cucu-cucunya yang penuh rasa gembira. Bagaimana senangnya anak-anak kecil itu bermain kuda-kudaan dengan kakek mereka. Juga panggilan-panggilan sang kakek yang bernada canda tetapi tak membuat anak-anak merasa terhina.
Sebagai seorang teladan umat, tentu saja beliau sangat menjaga etika meskipun dalam suasana bercanda. Seorang sahabat beliau pernah menceritakan sabda Rasulullah berkaitan dengan bercanda atau bergurau.
'Ubaid bin Umair meriwayatkan bahwa ia pernah mendengar seorang lelaki yang bertanya kepada Ibnu Umar, "Apakah kamu pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda, 'Sesungguhnya aku suka bergurau, tetapi aku tidak berkata melainkan kebenaran.'" Ibnu Umar menjawab, "Ya". (HR. At-Tirmidzi, kita al-Birru wash-Shalati)
Kebenaran adalah salah satu prinsip yang selalu dipegang nabi, dalam situasi serius atau bercanda. Gurauan yang dilontarkan beliau pun tetap dalam koridor kebenaran. Candaan tentang nenek-nenek yang tak ada di surga beserta penjelasannya menunjukkan hal itu.
Canda-canda yang dilakukan Rasulullah juga dalam rangka menebar kasih sayang. Kisah nenek-nenek di atas dan beberapa kisah canda Sang Nabi dengan cucu-cucunya juga penuh ungkapan kasih sayang.