Ia sepenuhnya berkarya sendiri, dan kami sebagai orang tua hanya menyediakan fasilitasnya. Bahan dan peralatan untuk keperluan ini memang selalu tersedia di rumah. Model yang akan dibentuk bisa dilihat di buku panduan atau melalui kanal Youtube.
Ada saatnya meluncur keluhan dari bibirnya. Beberapa lekuk bentuk karakter origaminya memang terlihat cukup pelik. Menghadapi kondisi demikian, kami cukup mengucap beberapa kalimat motivasi agar terangkat kembali semangatnya. Nah, senyum lebar mengembang tatkala ia menyelesaikan karya-karyanya. Sesosok Naga merah dan seekor Pteranodon hijau tengah berbaris di atas sofa.
Beberapa buku cukup tebal yang kami miliki belum dilengkapi pembatas untuk menandai posisi terakhir halaman yang telah kami baca. Agar buku tetap dalam kondisi rapi tidak terlipat-lipat, kami membutuhkan pembatas buku. Maka, kami pun 'memesan' barang ini kepada si bungsu. Sekali dayung, dua tiga pulau terlampaui. Begitulah peribahasa menggambarkannya.
Menyaksikan contoh-contoh pembatas buku yang kami sodorkan, ia terlihat tertarik. Maka, ia pun menyatakan kesanggupannya menerima proyek pesanan kami. Apalagi, bahan yang dibutuhkan amat sederhana dan nyaris terbuang percuma, kotak susu dan pembungkus sereal yang terbuat dari karton.
Kemampuannya belum memungkinkannya untuk menyelesaikan pesanan kami seorang diri. Untuk menyemangatinya, saya menyediakan diri membantu menyelesaikan proyeknya. Kami pun berbagi tugas di antara tiga proses pembuatan pembatas buku. Ketiganya meliputi membuat pola, menggunting dan mewarnai dengan berbagai corak sesuai selera. Model kami kali ini adalah dua bersaudara keluarga kucing hutan, yaitu Harimau dan Macan Kumbang.
Tawa ceria si bungsu segera mengemuka sebagai obat lelahnya. Kedua bentuk binatang buas itu kini telah terselip rapi di antara halaman-halaman sejilid buku koleksi perpustakaan keluarga.
