Mohon tunggu...
Liliek Purwanto
Liliek Purwanto Mohon Tunggu... Penulis - penulis

-

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Libur Sekolah dan Kepusingan Orangtua

2 Juli 2019   13:11 Diperbarui: 2 Juli 2019   13:26 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tasya kecil pernah mendendangkan lagu "Libur Telah Tiba" dengan sangat gembira. "Hore! Hore! Hore!" Begitulah ucapnya. Anak-anak lain pun kemungkinan akan bersorak seriang Tasya menyambut hari tanpa kewajiban sekolah. Adakah kegembiraan ini juga dirasakan orang tua mereka? Mungkin tidak.

Libur sekolah bisa menjadi kegelisahan tersendiri bagi para orang tua. Mereka harus memikirkan dengan seksama kegiatan-kegiatan apa yang sebaiknya dijalani anak-anak semasa menghabiskan waktu kosong mereka.

Sebab bila kegiatan liburan tidak dikelola dengan baik, dikhawatirkan anak-anak akan mengisi sedemikian banyak waktu luang sebatas main-main tanpa manfaat, menghamburkan waktu tanpa faedah, bahkan tak jarang anak-anak melakukan kegiatan yang merusak. Sebut misalnya, anak melalui hari-harinya dengan memelototi gawai, terus-terusan main gim daring, dan sebagainya.

Level kepusingan orang tua akan semakin tinggi dengan makin banyaknya anak dengan variasi tingkat usia yang berbeda. Kebutuhan setiap tingkat usia anak tidak akan sama. Mengurusi anak usia SMA sudah pasti jauh beda dengan anak di awal sekolah dasar misalnya.

Anak remaja laki-laki saya telah memiliki jadwal sendiri bersama-sama dengan teman-teman seusianya. Kami hanya sesekali menanyakan apa yang telah dan akan diperbuatnya dalam mengisi liburan. Kami cuma bisa berusaha menyambung komunikasi agar ikatan batin tetap terjaga.

Beda halnya dengan anak bungsu yang masih 'dalam dekapan orang tua'. Hampir sepenuh waktunya berada di rumah. Maka, sepanjang waktu liburan ini, kami harus mencurahkan banyak waktu untuk membersamainya.

Satu lagi, anak perempuan kami sebetulnya telah beranjak menuju remaja. Namun, ia tipikal anak rumahan yang lebih suka mengulik laptop dan mengusap-usap kanvas dengan kuasnya berkreasi di rumah ketimbang keluyuran ke mana-mana. Sebagian besar waktunya juga dihabiskannya bergumul dengan berbagai alat tulis dan alat gambar miliknya.

Bukan hanya waktu terisi dengan kegiatan-kegiatan positif, tapi berkurang pula kesempatan yang terbuang untuk aktivitas yang sia-sia. Selain itu, kreatifitas mereka pun menghasilkan beragam karya. Berikut ini beberapa kegiatan anak-anak mengisi liburan dan sebagian hasil karya mereka.

1. Melukis
Melukis merupakan salah satu kegemaran anak perempuan kami, selain menulis dan membuat komik. Beragam alat gambar dimilikinya. Mulai pensil warna, krayon, cat air hingga cat akrilik. Memang minat anak yang satu ini berkisar dunia media.

Sebetulnya ia lebih menyukai karakter-karakter manusia sebagai obyek lukisannya. Namun kali ini kami 'memesan' lukisan yang bernuansa alam. Awalnya ia kelihatan bimbang, tapi akhirnya ia menyanggupi. Beberapa waktu kemudian, terciptalah beberapa karya yang kini menjadi penghias sebagian petak dinding rumah kami.

dokpri
dokpri
2. Berkreasi dengan Kertas Origami
Semua anak kami menggemari kerajinan tangan berwujud aneka kreasi dari kertas origami pada masa kecil mereka. Kebiasaan ini menurun juga pada anak bungsu kami. Beberapa waktu lalu ia tertarik untuk merangkai kertas membentuk makhluk-makhluk dari zaman purbakala dan sebagian lainnya dari negeri dongeng.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun