Mohon tunggu...
Liliek Purwanto
Liliek Purwanto Mohon Tunggu... Penulis - penulis

-

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Bergembiralah, Ada Saudara Dekat Kita di Final Liga Champions

9 Mei 2019   16:28 Diperbarui: 9 Mei 2019   16:50 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: tribunnews.com

Hampir saja saya menulis kisah kegagalan "All England Finals" pada turnamen Liga Champions Eropa. Hingga menit terakhir partai seru semi final yang berlangsung di Johan Cruyff Arena, Amsterdam, klub Ajax siap menggelar pesta.

Namun sungguh ajaib, setelah sepanjang 90 menit lebih pertandingan para pendukung Ajax bersuka cita, ternyata Moura menggagalkan rencana pesta mereka. Tiga golnya ke gawang Onana segera mengubah wajah-wajah ceria mendadak duka.

Arena pesta pun akan beralih dari Amsterdam ke London. Dan mungkin meluas ke seluruh kerajaan Inggris. "All England Final" pada gelaran Liga Champions Eropa tahun 2019 ini akhirnya kesampaian juga. Liverpool dan Tottenham Hotspurs, dua finalis yang tak kenal menyerah, akhirnya berhasil membalik cerita.

***

Selain faktor kualitas dan keseruan pertandingan, ada satu lagi unsur penting selalu menjadi fokus saya dalam menonton pertandingan sepak bola. Tak peduli pertandingan itu berlangsung di liga mana atau dalam sebuah turnamen tingkat apa. Tak jarang, variabel yang satu ini mendominasi pikiran saya hingga sangat memengaruhi saya dalam mendukung sebuah tim yang sedang berlaga.

Saya ambil contoh dalam perhelatan Piala Dunia tahun 2018 yang lalu. Saya sungguh gembira ketika mendapati dua tim yang saya jagokan tampil apik. Meskipun tak sampai mendekati puncak, tetapi kiprah mereka patut mendapat acungan jempol.

Mereka adalah Korea dan Jepang. Ya, dua tim asal benua Asia yang hampir tak diperhitungkan. Sungguh disayangkan, langkah mereka akhirnya terhenti juga oleh raksasa-raksasa sepak bola yang memang sudah mendunia.

Mengapa saya mendukung Korea dan Jepang? Bukan apa-apa. Saya terpaksa mengambil pilihan itu. Sebabnya hanya satu, karena tim Garuda tak ambil bagian dalam pesta bola terbesar sejagat itu.

Tak beda dengan Liga Champions. Seandainya saja Riko Simanjuntak bestatus sebagai pemain Ajax, maka saya tak akan ragu mendukung tim asal Negeri Kincir Angin itu. Kalau bukan Riko, boleh juga Febry Hariyadi atau pemain Garuda lainnya. Namun sayang, tak muncul satu pun nama Indonesia dalam perhelatan sepak bola antar klub terbaik Liga-Liga Eropa.

Level klub yang dinaungi Egy Maulana Vikri masih amat jauh di bawah tim-tim yang berlaga hingga semi final Liga Champions Eropa. Kesempatan untuk menyaksikan aksinya di televisi pun entah kapan datangnya.

Karena Riko atau pemain Indonesia lainnya tak berada di salah satu kontestan Liga Champions Eropa, maka arah dukungan saya beralih ke klub lain yang menampung wajah yang tak jauh beda dengan kita. Saudara terdekat kita yang berpartisipasi hingga semi final Liga Champions, bernaung dalam skuat Tottenham Hotspur. Dia adalah Son Heung Min.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun