Ukuran lain yang bisa menggambarkan posisi seorang Kompasianer adalah tingkat keterbacaan artikel alias pageviews. Tingkat keterbacaan tulisan-tulisan saya tersaji dalam tabel berikut ini.
Angka-angka itu semakin menunjukkan bahwa saya cenderung seorang generalis dan tidak terpaku pada satu bidang penulisan saja. Dan meskipun saya tidak piawai merangkai kata membentuk sebuah cerpen atau puisi, tetapi saya tetap memaksakan diri untuk melakukannya.
Adakalanya tebersit rasa ragu untuk menulis materi yang jelas-jelas saya tak mampu. Namun apa daya, sering kali faktor kemampuan harus terkapar jika berhadapan dengan besarnya nafsu.
Posisi Saya di Kompasiana
Â
Tabel di atas menunjukkan posisi akun liliek pur yang demikian kecil di jagat Kompasiana. Jumlah konten yang saya hasilkan nyaris 0% dibandingkan seluruh Kompasianer yang berkiprah di sana.
Jika disandingkan dengan anggota Kompasiana secara keseluruhan, angka yang saya bukukan sedikit di atas rata-rata. Lumayan. Dengan rerata 300 konten per hari dan jumlah anggota sebanyak 355 ribu orang, maka rerata jumlah tulisan tertayang di Kompasiana sebanyak 0,001 artikel per orang per hari. Sementara saya bisa menayangkan 0,21 artikel per hari.
Namun angka ini belum menggambarkan kondisi yang sebenarnya. Di antara 355 ribu anggota, entah berapa orang yang tidak menghasilkan karya. Jika hanya diperhitungkan Kompasianer yang aktif, bisa jadi posisi saya di bawah rata-rata.
Urusan pageviews atau tingkat keterbacaan pun setali tiga uang. Dalam jagat Kompasiana, para Kompasianer telah membukukan 26 juta pagevews selama tahun 2017. Sementara itu, saya hanya menghasilkan 5.035 atau 0,02% dibandingkan pageviews Kompasiana secara keseluruhan.