Secara keseluruhan, saya baru membukukan rata-rata 6,22 artikel per bulan. Jika dihitung secara harian, maka produktivitas saya hanya 0,02 artikel per hari. Dengan kata lain, saya hanya menghasilkan satu artikel tiap 4,84 hari. Masih amat jauh dari harapan.
Angka ini belum mendekati angan-angan saya menayangkan minimal dua artikel per minggu di tahun 2018 lalu. Bagaimana jika dibandingkan dengan Kompasianer yang lain? Tolong jangan lakukan itu, karena hanya membikin saya malu.
Sebuah potret produktivitas yang sangat menyedihkan.
Bagaimana dengan Kualitas?
Saya menggunakan penilaian "dewan admin" Kompasiana sebagai barometer untuk mengukur kualitas tulisan Kompasianer. Terdapat tiga predikat yang disematkan oleh para pengambil keputusan tayangan Kompasiana itu bagi setiap tulisan yang nongol di Kompasiana. Urutannya dari yang terendah hingga tertinggi adalah tidak ada predikat (saya menyebutnya "biasa"), artikel pilihan dan artikel utama.
Pada awal saya bergabung dan mulai menulis, artikel berpredikat biasa cukup banyak. Perlahan-lahan jumlah artikel yang tidak diberi nilai oleh admin semakin berkurang. Namun pada akhir tahun, angkanya justru meningkat lagi.
Untuk artikel yang berpredikat pilihan, pada awal bergabung di Kompasiana, lumayan tinggi. Namun bulan-bulan berikutnya agak menurun dan pada tiga bulan terakhir naik lagi.
Sementara itu, grafik artikel utama yang saya hasilkan tergambar semacam pegunungan. Sejak awal masuk Kompasiana hingga berakhir di Desember selalu naik turun.
Konsistensi yang jauh panggang dari api.
Tingkat Keterbacaan