Saya pernah berkarya di bagian statistik dan data dalam kurun waktu yang cukup lama. Salah satu tugas saya di sana adalah mengumpulkan dan menganalisa angka-angka. Saya menemukan sebuah keasyikan tersendiri saat tenggelam dalam tumpukan data.
Sebuah kepuasan batin akan saya dapatkan ketika bisa menyajikan hasil analisa data atas suatu program atau peristiwa. Hiasan berupa grafik dan gambar-gambar lainnya sering saya bubuhkan sebagai pelengkap laporan biar sedap dipandang mata.
Sudah cukup lama saya tinggalkan bidang analisa data. Namun kebiasaan mengutak-atik angka belum sirna dari pikiran saya. Kecenderungan untuk mengolah data yang tersaji di depan mata tetap selalu mengiringi perjalanan karir saya, di departemen mana pun saya ditugaskan.
Kini, ketika sedang tidak menemukan data yang bisa saya olah sedemikian rupa, saya melirik Kompasiana. Saya pikir di sana banyak tersedia data yang mungkin bisa saya mainkan untuk menghilangkan dahaga.
Senyampang masih berada di bulan Januari, waktunya banyak orang dan lembaga melakukan evaluasi, saya akan mencoba mengulas kiprah saya di Kompasiana. Hingga 31 Desember 2018, saya resmi menjadi member alias anggota Kompasiana selama sembilan bulan kurang empat hari. Jika diibaratkan seorang ibu yang mengandung, maka 14 hari lagi saya akan melahirkan bayi.
Kecenderungan sebagai Seorang Generalis
 Saya pernah merambah 12 kategori artikel di Kompasiana selama tahun 2018 lalu. Artikel saya paling banyak nongkrong di kategori humaniora. Melihat cukup banyaknya kategori yang pernah saya singgahi serta persentase jumlah artikel di kategori paling dominan yang hanya 29%, maka saya berkesimpulan bahwa saya cenderung merambah dunia kepenulisan selaku seorang generalis. Saya tidak memiliki kecenderungan yang kuat pada satu bidang bahasan tertentu.
Konsistensi yang Belum Teruji
Konsistensi menulis saya di Kompasiana bisa ditilik pada grafik di bawah ini.