Mohon tunggu...
Liliek Purwanto
Liliek Purwanto Mohon Tunggu... Penulis - penulis

-

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Guru, Sebaiknya Didatangi atau Didatangkan?

27 November 2018   16:48 Diperbarui: 28 November 2018   19:32 863
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: www.iran-daily.com

Sistem belajar homeschooling dengan cara guru mengunjungi siswa di rumah mereka sudah semakin banyak. Les privat dengan mengundang pengajar ke rumah pelajar, sudah sangat lama dipraktikkan. Bahkan di era terkini, sangat gampang mendatangkan ilmu ke rumah tanpa terlihat seorang pun yang mengantarkannya. Mereka menyusup melalui serat-serat optik dan muncul di layar monitor berbagai bentuk dan ukuran. 

Bukankah sejatinya, salah satu prinsip atau adab mencari ilmu seperti yang diterapkan di sekolah-sekolah konvensional adalah murid yang harus mendatangi guru? bagaimana fenomena guru mendatangi murid terjadi dan semakin meresap di masyarakat? lantas, apa dampak yang akan ditimbulkannya?

Saya kira ada berbagai pertimbangan yang mendasari orangtua dalam menentukan model pendidikan macam apa yang akan diberikan kepada anak-anak.

Praktis, barangkali itulah salah satu kata yang bisa mewakili alasan orang suka mendatangkan guru ke rumah. Saya pernah menyekolahkan anak di sekolah konvensional dan pernah pula memberikan pendidikan anak dengan sistem semi homeschooling.

Di tempat pendidikan dengan sistem homeshooling yang tidak sepenuhnya semacam itu, ada waktunya anak harus datang dan belajar di sekolah. Pada waktu yang lain, ada jadwal guru mendatangi rumah siswa untuk memberikan pelajaran, istilahnya tutor visit.

Saya juga pernah beberapa kali mendatangkan guru les ke rumah untuk memberikan beberapa pelajaran tambahan bagi anak-anak. Ada guru mengaji, ada guru les matematika, termasuk beberapa pengajar mata pelajaran lain.

Dengan mendatangkan guru ke rumah, kami tidak perlu memikirkan transportasi atau antar jemput anak-anak. Tunggu saja di rumah, guru yang akan datang. Itu salah satu bentuk kepraktisan model pengajaran seperti ini.

Keuntungan lain dengan mendatangkan guru ke rumah bisa diperoleh pada sisi pengawasan. Anak-anak yang belajar di rumah tentu sangat memudahkan kontrol yang dilakukan oleh orangtua.

Zaman sudah sedemikian mengkhawatirkan. Cerita tentang perundungan anak, tawuran, anak merokok bahkan ngeganja sudah sering kita dengar. Berita tentang pemerkosaan dan penyimpangan seksual kerap pula kita saksikan. Cukup sering kita menerima warta tentang kejadian-kejadian yang bertolak belakang dengan tujuan pendidikan justru berlangsung di tempat diselenggarakannya pendidikan. Mengingat hal-hal itu, adakalanya terasa berat melepas anak-anak keluar rumah.

Ada juga yang berpikir dari sisi kualitas ilmu atau keterampilan yang akan diperoleh anak. Dengan model pengajaran privat di rumah, orangtua dan anak dapat memilih di beberapa bidang pelajaran tertentu saja yang dibutuhkan, termasuk level mutu yang diharapkan.

Namun demikian, "mengurung" anak dalam rumah juga bukan solusi yang akan menyelesaikan segala problema. Tak sedikit dampak kurang baik yang akan menyertainya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun