Mohon tunggu...
Rahmah LailiDewi
Rahmah LailiDewi Mohon Tunggu... Auditor - mahasiswarajin

makasih sudah mau membaca artikel saya. semoga bermanfaat aamiin......

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Bagaimana Kata Menuturkan Rasa, Rintik Sedu

5 Januari 2020   23:51 Diperbarui: 5 Januari 2020   23:54 571
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: pinterest by Athia_aura

Judul Buku       : Kata "Tentang Senja yang Kehilangan Langitnya"

Penulis             : Rintik Sedu                                       

Penerbit          : Gagas Media

Tahun              : 2018 (cetakan pertama)

Tebal               : vi + 289 halaman

ISBN                 : 978-979-780-932-4

Harga              : RP99.000,00                      Buku harian merupakan suatu jembatan dimana kita mencurahkan pikiran dan perasaan kita di beberapa situasi. Buku harian mampu membuat kita terjatuh dalam lintasan cerita kita sendiri. Buku harian juga mampu mengatur emosi dan suasana hati kita dari buruk menjadi baik. Bahkan melalui buku harian, kita dapat menceritakan perjalanan hidup kita untuk diri kita sendiri dan orang lain. Sama halnya dengan buku Catatan Juang ini, Fiersa Besari mencoba menulis skenario dengan apik mengenai peran penting buku harian.

Lalu, bagaimana jika kalian disuguhkan untuk membaca buku yang kisahnya sepenuhnya sama dengan kisah hidup yang pernah kalian alami? Pastinya kalian akan merasa sangat bersyukur seperti mendapat bocoran mengenai kehidupan kalian di masa selanjutnya tanpa perlu takut membuat keputusan bukan? Nah ini yang menjadi ciri khas unik dari Fiersa Besari dalam menuliskan karyanya yang berjudul Catatan Juang, dia secara tidak langsung menggambarkan peran dari buku harian. Buku yang diterbitkan tahun 2017 ini mengulas banyak kisah yang pasti dialami oleh semua orang.

Kasuarina, akrab di sapa Suar, merupakan nama dari pemeran utama pada buku ini. Diceritakan Suar memiliki mimpi menjadi seorang sineas, namun mimpinya itu banyak tertunda karena dia hanya menggeluti pekerjaannya sebagai marketing asuransi bank. Mimpinya alih-alih cepat terlaksana, namun ayahnya terlanjur jatuh sakit. Hal tersebut membuat dirinya mau tidak mau harus banting tulang untuk mencukupi kehidupan sehari-harinya. Setaiap pagi Suar harus berangkat bekerja dengan menaiki angkutan umum lalu kembali ke rumah ketika hari menjelang sore.

Dalam perjalanan pulang sehabis bekerja, ketika suar menaiki angkutan umum, dia menemukan buku catatan bersampul merah. Dia melihat-lihat buku itu, karena penasaran Suar pun membuka dan melihat isi dari buku bersampul merah tersebut. Pada halaman pertama, dia menemukan satu kalimat yang membuatnya tersenyum sendiri, kalimat itu bertuliskan "Seseorang yang akan menemani langkahmu dengan satu kebaikan kecil setiap harinya, Tertanda Juang". Hal tersebut tentu saja membuat Suar penasaran, siapa pemilik buku bersampul merah tersebut.

Suar membuka semua halaman mencoba mencari tahu dimana identitas pemilik buku ini berada, tapi hasilnya nihil. Dia hanya menemukan tulisan-tulisan yang kata-katanya membuat Suar tersindir dan tersihir. Suar pun membawa pulang buku itu sembari mencari tau siapa pemilik buku itu. Ketika Suar membaca tulisan berikutnya, dia semakin larut dalam kisah-kisah yang di tulis oleh Juang. Banyak hal yang berubah dari kehidupan Suar setelah membaca buku sampul merah tersebut. Hal tersebut tentunya membuat Suar membangun mimpinya kembali untuk menjadi sineas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun