Mendesain kamar si kecil menjadi salah satu kegiatan yang ditunggu oleh para orang tua. Mulai dari menyiapkan ranjangnya, lemari, memilih palet warna, hingga ornamen dekorasi yang mempermanis ruangan.
Masa kanak-kanak sendiri adalah masa pertumbuhan yang cepat, dimana terjadi perkembangan fisik, mental, sosial, emosional dan bahasa secara bersamaan. Si kecil mulai membutuhkan privasi, tempat untuk bermain, dan menyimpan barang layaknya Moms & Dads. Oleh karena itu, kamar tidur si kecil harus direncanakan sesuai dengan kesukaan dan ketidaksukaannya serta kebutuhannya. Jangan lupa juga untuk memperhatikan karakter si kecil agar kamar yang didesain nantinya menghambat pertumbuhan karakternya.
Setiap warna memiliki efek psikologis yang berbeda. Penggunaan warna yang tepat dapat memberi efek psikologis positif pada si kecil, antara lain seperti peningkatan perkembangan emosional, meningkatkan motivasi si kecil untuk berbagi dan bekerja sama, serta si kecil merasa lebih mudah untuk mengatur pikiran mereka sendiri.
Moms & Dads tidak perlu bingung, berikut beberapa efek psikologis warna dan kesesuaiannya terhadap karakter anak.
Warna Hangat
Secara umum, warna-warna hangat menimbulkan kebahagiaan dan kenyamanan. Nuansa berani merah, oranye, dan kuning, dapat menstimulasi pikiran dan memiliki efek energi pada tubuh, sehingga cocok untuk membangkitkan semangat. Warna-warna hangat juga dapat membuat ruang terlihat lebih terang. Jenis warna ini cocok bagi si kecil yang cenderung pendiam agar menjadi lebih bersemangat. Juga cocok untuk si kecil yang sedang mengenal warna, karena pengenalan pada warna sangat fundamental di perkembangan sensori si kecil.
Karena fungsinya yang membangkitkan semangat, Moms & Dads cukup gunakan warna hangat sebagai aksen, bukan untuk digunakan di seluruh ruangan ya. Karena penggunaan warna hangat di seluruh ruangan dapat membuat anak menjadi lebih hiperaktif, terutama jika si kecil memang aktif. Warna-warna hangat meliputi merah, oranye, kuning, dan merah muda.
Warna DinginÂ
Warna-warna dingin memiliki efek menenangkan pada tubuh dan dapat membuat kamar si kecil terasa luas dan rileks. Si kecil yang sering tantrum ataupun mengalami susah tidur, disarankan menggunakan kamar dengan warna dingin. Namun jika si kecil memiliki karakter yang cenderung pendiam, Mom & Dads dapat mengurangi penggunaan warna dingin untuk mengurangi rasa kaku dan dingin dalam kamar. Warna dingin yang cenderung gelap juga sebaiknya hanya digunakan sebagai aksen agar kamar tidak terasa suram.
Untuk mencegah kamar si kecil terlihat terlalu dingin, Mom & Dads dapat mengkombinasi dengan warna-warna hangat, seperti pada selimut, kursi, ataupun sarung bantal. Warna-warna dingin meliputi biru, hijau, dan ungu.
Selain warna hangat dan warna dingin, terdapat pula warna-warna yang dapat digolongkan menjadi warna netral, yakni warna putih, abu-abu, coklat, dan hitam. Warna-warna netral memberi ketenangan sekaligus kehangatan, semacam campuran antara warna hangat dan warna dingin. Warna putih cerah, abu-abu muda, dan coklat muda atau yang sekarang sedang tren dengan sebutan nude juga dapat memberikan efek ruangan terlihat lebih luas dan lega. Warna netral cocok Mom & Dads gunakan untuk mengimbangi warna hangat dan dingin agar kamar terlihat cantik namun juga nyaman digunakan si kecil.
Dari beberapa contoh warna kamar di atas, Moms & Dads dapat melihat penggunaan warna sangat mempengaruhi suasana kamar. Bahkan desain kamar yang sama dapat terlihat berbeda jika menggunakan warna berbeda. Jika si kecil sudah mengerti mengenai warna atau mungkin memiliki warna favorit mereka, Moms & Dads juga bisa berdiskusi dengan mereka agar si kecil bisa menggunakan kamar mereka dengan nyaman.
Nah, sekarang Moms & Dads tidak perlu ragu lagi saat memilih warna kamar untuk si kecil. Karena selain pertimbangan estetika, Moms & Dads juga dapat mempertimbangkan berdasarkan karakter yang dimiliki si kecil agar fungsi kamar menjadi lebih maksimal.