Mohon tunggu...
Lia Liliana
Lia Liliana Mohon Tunggu... -

Mahasiswi - Simple

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Deteksi Dini Gejala Baru Demam Berdarah

21 Februari 2019   14:45 Diperbarui: 21 Februari 2019   15:08 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: Sumber Instagram diary.jordhy

Demam adalah suatu gejala yang umum di alami seseorang yang akan jatuh sakit. Namun, gejala demam pada penyakit demam berdarah sering di presepsikan dengan gejala penyakit lain. Demam berdarah dapat berakibat fatal jika terlambat penanganannya.

Demam berdarah disebabkan oleh virus dengue yang di bawa oleh nyamuk. DBD adalah penyakit menular. Vektor utama penularannya adalah melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Selain itu ada spesies lain Aedes albopictus yang menjadi vektor penular penyakit ini. 

Saat ini Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) sedang marak di Indonesia. Penyakit ini tidak lagi memiliki gejala ditandai dengan bercak merah pada kulit. Namun penyakit ini memiliki gejala baru. Kondisi ini jangan sampai membuat masyarakat lengah oleh penularan penyakit DBD. Masyarakat harus lebih waspada dan teliti mengenali gejala penyakit ini. 

Menurut dokter spesialis anak dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Balikpapan, dr Hittoh Fattory Spa dalam interviewnya dengan Tribun News menyatakan, saat ini gejala khas untuk demam berdarah tidak seperti dulu, bintik merah di kulit tidak selalu tampak atau terjadi pendarahan pada kulit.

"Sekarang tidak semua pasien mengalami gejala seperti itu. Jadi kalau demam panas harus sudah dicek dengan laboratorium, karena gejala demam berdarah salah satunya panas tinggi hingga 40 derajat, harus dilakukan observasi di rumah sakit," kata Hittoh.

Selain itu Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Pemkot Balikpapan Sri Soetantinah mengatakan hal serupa dalam interview Tribun News.

"Indikasinya sudah berubah, intinya semua harus waspada. Termasuk dalam kata siaga. Memang sudah siaga, namun untuk kategori kasus luar biasa ( KLB) belum," kata Sri Soetantinah.

Jika wabah DBD dicanangkan dalam KLB, harus ada prosedurnya. Salah satunya dalam kurun waktu tertentu harus ada peningkatan jumlah kasus sebanyak dua kali lipat.

Penyakit Demam Berdarah kadang menyababkan nyeri sendi dan otot serta membuat rasa retak pada tulung, oleh karena itu penyakit ini dulu disebut penyakit "break-bone". Pada tahap ringan penyakit ini menyebabkan demam tinggi, ruam, serta nyeri otot dan sendi. Sementara itu dalam kasus parah dapat menyebabkan peredaran darah serius, penurunan tekanan darah secara drastis dan kematian.

Menurut dokter Hittoh ada beberapa fase yang harus diperhatikan dalam gejala penyakit demam berdarah, yaitu saat fase pasien kritis.

Pada umumnya, fase kritis ini pasien yang awalnya demam, akan turun secara perlahan. Saat panas turun, biasanya pasien justru tambah lemas.

Pada fase ini, penderita mengalami panas selama tiga hari, dan pada hari ke tujuh fase penyembuhan.

"Fase kritis itu biasanya suhu tubuh mulai turun, ini harus lebih waspada saat panas turun, khususnya pada anak-anak yang demamnya turun, namun anaknya tambah lemas, tidak mau makan dan minum. Berbeda dengan anak sehat jika panas turun, mereka (anak) kembali bermain dan berlari-lari," ujarnya.

Dokter Hittoh melanjutkan, pada observasi di rumah sakit menunjukkan kesehatan cukup bagus, pasien akan di rawat jalan.

Jika jumlah trombosit kurang dari 100 ribu, harus dilakukan observasi rumah sakit. Jika total trombosit di atas 100 ribu serta tidak menunjukkan gejala, maka diperbolehkan rawat jalan.

"Kalau indikasi rawat inap biasanya panas kurang dari tujuh hari, ada didapatkan gejala yang harus diwaspadai, di antaranya adanya panas yang disertai muntah terus-menerus, nyeri perut, dan adanya penumpukan cairan di paru dan perut, didapatkan adanya peningkatan hematocrit (penurunan pada trambosit)," ujarnya.

Hematokrit (Hct) adalah persentase sel darah merah terhadap volume darah total. Jumlah normal Hematokrit yaitu untuk pria 40% - 50% atau 0,4 - 0,5 dan untuk perempuan 35% - 45% (0,35 sampai 0,45).

Penderita DBD, pasti mengalami gejala umum yaitu demam. Namun gejala lain penyakit ini juga harus di perhatikan. Sebaiknya untuk memastikan apakah terserang penyakit Demam Berdarah, jika terjadi gejala demam pada umumnya segera melakukan tes pemeriksaan darah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun