Mohon tunggu...
Liliana
Liliana Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis Departemen Bahasa Indonesia China Media Group

Sharing information is a way to understand each other

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengenal Tradisi Festival Peh Cun

7 Juni 2024   15:28 Diperbarui: 7 Juni 2024   15:39 272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tahun ini, Festival Peh Cun akan jatuh pada tanggal 10 Juni mendatang. Festival Peh Cun atau Festival Perahu Naga adalah salah satu dari empat festival tradisional di Tiongkok, pada hari ini, orang-orang akan berlomba mendayung perahu naga, makan bacang, mengenakan kantong parfum, dll. Kebudayaan Festival Peh Cun mempunyai pengaruh yang luas di dunia, beberapa negara dan wilayah di dunia juga mempunyai kegiatan untuk merayakan Festival Peh Cun. Pada bulan September 2009, UNESCO secara resmi memasukkan Festival Peh Cun ke dalam Daftar Representatif Warisan Budaya Takbenda Manusia. Bagaimana orang Tiongkok merayakan festival tersebut? Mari kita simak tradisi mereka di hari raya tersebut.

Lomba Perahu Naga

Lomba Perahu Naga. Pic by: Unsplash
Lomba Perahu Naga. Pic by: Unsplash

Lomba perahu naga konon berasal dari tradisi masyarakat negara Chu zaman dahulu untuk mengenang dan nenghormati menteri mereka, Qu Yuan yang meninggal karena menceburkan diri ke sungai. Selanjutnya, setiap tahun pada hari kelima bulan kelima lunar ditetapkan untuk memperingati Qu Yuan. Lomba perahu naga adalah kompetisi mendayung kolektif banyak orang. Ini merupakan kegiatan penting selama Festival Peh Cun dan masih sangat populer di sepanjang pantai selatan Tiongkok. Ini juga adalah salah satu bentuk pemujaan terhadap naga dalam kepercayaan masyarakat, menggunakan kekuatan naga untuk berdoa memohon berkah dan mengusir roh jahat.

Makan Bacang

Bacang. Pic by : Pixabay
Bacang. Pic by : Pixabay

Makan bacang adalah salah satu adat istiadat penting dalam Festival Peh Cun. Bahan utamanya adalah beras ketan dan isiannya, lalu dibungkus dengan daun bambu, berbentuk limas segitiga. Karena kebiasaan makan yang berbeda di berbagai daerah, ada dua jenis bacang, bacang manis dan bacang asin. Kebanyakan orang di Tiongkok Utara makan bacang manis berisi kurma atau kacang merah, sedangkan orang di Tiongkok Selatan lebih suka makan bacang asin berisi daging, kuning telur dsb.

Kantong parfum

Kantong parfum (Xiangnang). Pic by : Pixabay
Kantong parfum (Xiangnang). Pic by : Pixabay

Memakai kantong parfum merupakan salah satu adat istiadat Festival Peh Cun. Kantong parfum biasanya diisi dengan beberapa obat herbal Tiongkok yang wangi dan menyegarkan, yang mempunyai fungsi sebagai pewangi, mengusir serangga, menghindari wabah penyakit, dan mencegah penyakit. Kantong ini diikat dengan benang empat warna, bentuknya kecil dan indah, kini telah menjadi sebuah kerajinan tangan yang umum. Selama Festival Peh Cun, anak-anak memakai kantong parfum yang konon bisa mengusir roh jahat dan mengusir wabah.

Mengikat benang sutra lima warna

Simpul benang sutra lima warna. Pic by : Bd
Simpul benang sutra lima warna. Pic by : Bd

Benang sutra lima warna, biasa dikenal dengan sutra lima warna atau sutra warna-warni. Di Tiongkok kuno, lima warna dianggap sebagai warna keberuntungan. Di pagi hari pada Festival Peh Cun, hal penting yang pertama dilakukan orang dewasa setelah bangun tidur adalah mengikat benang lima warna yaitu merah, hijau, kuning, putih dan hitam. Benang-benang tersebut diikatkan ke pergelangan tangan, pergelangan kaki, dan leher anak-anak. Saat benang diikat, anak-anak tidak diperbolehkan berbicara. Benang lima warna tersebut tidak boleh diputus atau dibuang sesuka hati. Benang tersebut hanya boleh dibuang ke sungai pada saat hujan lebat pertama di musim panas atau setelah Festival Peh Cun. Anak-anak yang memakai benang lima warna dapat terhindar dari bahaya serangga berbisa seperti ular dan kalajengking, membuangnya ke sungai berarti air sungai akan menghanyutkan wabah dan penyakit, sehingga anak-anak tetap aman dan sehat.

Minum Anggur Realgar atau Anggur Xionghuang

Anggur Xionghuang. Pic by : Bd
Anggur Xionghuang. Pic by : Bd

Kebiasaan meminum anggur Realgar selama Festival Peh Cun sangat populer di Daerah Aliran Sungai Yangtze. Anggur Realgar adalah bahan obat tradisional Tiongkok yang dapat menyembuhkan ratusan racun serangga dan luka akibat serangga dan hewan. Ada pepatah di kalangan masyarakat yang mengatakan bahwa "meminum anggur Realgar dapat menghilangkan segala penyakit". Namun, penelitian ilmiah modern menunjukkan bahwa penggunaan anggur Realgar secara eksternal dapat diterima, tetapi konsumsi internal berbahaya, sehingga perlu berhati-hati.

Bagaimana dengan Festival Peh Cun di tempat Anda?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun