Mengikat benang sutra lima warna
Benang sutra lima warna, biasa dikenal dengan sutra lima warna atau sutra warna-warni. Di Tiongkok kuno, lima warna dianggap sebagai warna keberuntungan. Di pagi hari pada Festival Peh Cun, hal penting yang pertama dilakukan orang dewasa setelah bangun tidur adalah mengikat benang lima warna yaitu merah, hijau, kuning, putih dan hitam. Benang-benang tersebut diikatkan ke pergelangan tangan, pergelangan kaki, dan leher anak-anak. Saat benang diikat, anak-anak tidak diperbolehkan berbicara. Benang lima warna tersebut tidak boleh diputus atau dibuang sesuka hati. Benang tersebut hanya boleh dibuang ke sungai pada saat hujan lebat pertama di musim panas atau setelah Festival Peh Cun. Anak-anak yang memakai benang lima warna dapat terhindar dari bahaya serangga berbisa seperti ular dan kalajengking, membuangnya ke sungai berarti air sungai akan menghanyutkan wabah dan penyakit, sehingga anak-anak tetap aman dan sehat.
Minum Anggur Realgar atau Anggur Xionghuang
Kebiasaan meminum anggur Realgar selama Festival Peh Cun sangat populer di Daerah Aliran Sungai Yangtze. Anggur Realgar adalah bahan obat tradisional Tiongkok yang dapat menyembuhkan ratusan racun serangga dan luka akibat serangga dan hewan. Ada pepatah di kalangan masyarakat yang mengatakan bahwa "meminum anggur Realgar dapat menghilangkan segala penyakit". Namun, penelitian ilmiah modern menunjukkan bahwa penggunaan anggur Realgar secara eksternal dapat diterima, tetapi konsumsi internal berbahaya, sehingga perlu berhati-hati.
Bagaimana dengan Festival Peh Cun di tempat Anda?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H