Sumpit adalah salah satu simbol budaya kuliner Tionghoa dan salah satu peralatan makan yang paling umum digunakan di dunia. Orang Tiongkok telah menggunakan sumpit setidaknya selama 3.000 tahun. Bagi orang Tionghoa, sumpit bukan hanya peralatan makan biasa, tetapi juga mengandung konotasi budaya tradisional yang kaya. Sumpit digunakan berpasangan, yang satu dipegang dengan mantap, sementara yang satunya digerakkan, mewakili konsep filosofis yin dan yang. Panjangnya 7,6 inci, mewakili 7 emosi dan 6 nafsu manusia. Sumpit berbentuk persegi di satu ujung dan bulat di ujung lainnya, mewujudkan konsep tradisional "langit itu bulat dan bumi itu persegi".
Sejak zaman kuno, sumpit lambat laun menyebar ke negara tetangga dan menjadi alat makan di banyak negara di Asia Timur dan Asia Tenggara. Matteo Ricci dari Italia (1552-1610) adalah orang pertama yang memperkenalkan sumpit ke Eropa. Saat ini, banyak keluarga Barat memiliki sumpit, dan di Jerman, bahkan ada "Museum Sumpit" yang menampung ribuan sumpit dari setiap periode sejarah yang berbeda. Saat ini, penggunaan sumpit tidak lagi hanya dilakukan oleh orang Tionghoa, kini sumpit telah menjadi pembawa budaya makanan oriental yang unik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H