Mohon tunggu...
Liliana Haryanto
Liliana Haryanto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Ibu Rumah tangga dengan 4 anak, saat ini berdomisili di Cairo, Mesir untuk mendampingi study putra putri tercinta

An ordinary mom, who loves to travel and read

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ada Racun dalam Gibah, Pahami Dampaknya

15 April 2021   18:24 Diperbarui: 15 April 2021   18:33 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Foto: Freepik.com)

Kata gibah akhir-akhir ini menjadi sangat viral, hampir dalam setiap perjumpaan  dengan teman-teman, aku mendegar kalimat seperti "Wah, mulai gibah, nih!" sambil tertawa bersama-sama. Kita sebenarnya paham bahwa gibah adalah sesuatu yang sebaiknya dihindari, tetapi alam bawah sadar kita sering menggunakan gibah sebagai suatu keseruan  tersendiri dan membuatnya menjadi semacam joke. Jadi, pada intinya, kita telah mengerti gibah itu salah, tetapi terlanjur enjoy di dalamnya.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) gibah adalah membicarakan keburukan (keaiban) orang lain.

Bagaimana definisi gibah menurut Islam?

  1.  Di dalam Al-Qur'an surah Al-Hujarat ayat 12, Allah berfirman,

 "Dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang." (Q.S. Al-Hujarat :12)

       2. Kita juga bisa menemukan definisi gibah dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Muslim.

Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda yang artinya :

"Tahukah kalian, apakah itu gibah? Para sahabat menjawab, "Allah dan rasulNya lebih mengetahui."Rasulullah SAW bersabda, "Engkau membicarakan sesuatu yang terdapat dalam diri saudaramu mengenai sesuatu yang tidak dia sukai." Salah seorang sabahat bertanya, "Wahai Rasulullah SAW, bagaimana pendapatmu jika yang aku bicarakan benar-benar ada pada diri saudaraku?" Rasulullah SAW menjawab, " Jika yang kau bicarakan ada pada diri saudaramu, maka engkau sungguh telah mengghibahinya. Sedangkan jika yang engkau bicarakan tidak terdapat pada diri saudaramu, maka engkau sunggu telah mendustakannya." (H.R. Muslim).

Dari pengertian gibah di atas, kita sudah dapat mengetahui bahwa  kegiatan yang satu ini sebaiknya tidak dilakukan. Ada banyak dampak yang timbul dari gibah, antara lain:

  1. Menjadi Beban Psikologis bagi Objek Gibah

Seperti kita ketahui, tidak semua orang  memiliki kondisi psikologis yang sama. Sebagian orang dapat menanggapi gibah tentang dirinya dengan santai, tetapi sebagian yang lain tidak dapat mengatasinya.

      2. Memutuskan Pertemanan dan Persaudaraan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun