Mohon tunggu...
Lilian Kiki Triwulan
Lilian Kiki Triwulan Mohon Tunggu... Penulis - Always be happy

La vie est une aventure

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Kacang Bawang, Camilan Wajib Kala Lebaran

7 April 2024   22:13 Diperbarui: 7 April 2024   22:15 392
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Markus Winkler on unsplash.com

Ada satu cemilan yang tak pernah luput dihidangkan saat lebaran. Bukan nastar atau kue kering rumahan, melainkan kacang bawang buatan Mbah Uti.

Yaps, Mbah Uti selalu menyiapkan kacang bawang  ketika lebaran datang. Kacang bawang yang dibuatnya pun rasanya selalu sama gurih dan rasa bawangnya terasa. Kacang yang digunakan pun kacang yang berkualitas baik, dengan ukuran yang besar dan sudah bersih dari kulit arinya.

Mbah Uti biasanya membuat kacang bawang dua atau tiga hari sebelum lebaran tiba. Meskipun diusia senja, tubuh yang tak sekuat sedia kala tapi Mbah tetap membuat kacang bawang.

Kacang tanah yang sudah bersih dari kulit arinya dicuci bersih, lalu direndam dalam larutan garam dan bawang yang sudah ditumbuk halus. Siapkan pula irisan bawang putih untuk nantinya digoreng bersamaan dengan kacangnya.

Setelah beberapa menit, siapkan penggorengan dengan minyaknya. Tunggu hingga minyak panas lalu masukkan perlahan kacang bawang. Goreng hingga matang sedikit kecoklatan lalu tiriskan. Awas hati-hati jangan sampai gosong, perhatikan apinya jangan terlalu besar dan kecil harus sedang agar matangnya merata.

Setelah dirasa cukup dingin, kacang bawang yang sudah siap, dimasukan ke dalam toples. Masukkan pula sendok untuk mengambilnya. Kacang bawang siap dinikmati penggemarnya.

Setiap lebaran tiba, biasanya banyak keluarga, sanak saudara dan tamu-tamu berdatangan. Mereka akan disuguhi berbagai macam camilan dan juga kue kering dengan berbagai cita rasa. Dan biasanya orang-orang yang datang memilih untuk mencicipi kacang bawang buatan mbah. Rasanya jangan ditanya gurih dan enak banget. Apalagi kalau ada irisan bawangnya, itu yang biasanya dicari lebih dulu.

Mbah biasanya menyediakan piringan kertas atau piscine di meja untuk para tamu yang ingin mencicipi. Ada pula yang mengambilnya langsung diletakan dalam genggaman tangan. Bahkan tak sedikit dari mereka yang ingin membungkus untuk dinikmati dalam perjalanan atau di rumah.

Sayangnya, karena faktor usia dan kesehatan Mbah Uti tidak mampu membuat banyak kacang bawang. Tapi Mbah selalu menyempatkan untuk membuat kacang bawang agar bisa dinikmati orang-orang yang datang ke rumahnya.

Selamat mencicipi kacang bawang buatan Mbah Uti yang gurih dan enaknya bikin lidah menari. (Lilian Kiki Triwulan)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun