Penghitungan suara (tungsura) di TPS kalian selesai jam berapa?
Reportase pemilu 2024 kali ini langsung dari TPS 14 Desa Bukateja, Kabupaten Purbalingga bisa dibilang selesai jam 2 dini hari. Namun, tak semata-mata selesai begitu saja. Masih ada yang harus diselesaikan oleh Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) pada pelaksamaan pemilu 2024.
Tungsura memang paling banyak dinantikan oleh masyarakat. Terutama hasil dari tungsura Presiden dan Wakil Presiden. Tapi tahukah mereka prosesnya sungguh-sungguh luar biasa. Menguras tenaga dan pikiran sampai-sampai harus mampu melawan rasa kantuk yang menyerang.
penghitungan suara dimulai. Diawali denga penghitungan suara Presiden dan Wakil Presiden.
Tepat jam 14.00 pada 14 Februari 2024Awalnya semua berjalan dengan lancar, tidak hanya anggota KPPS yang mencatat akan tetapi saksi pun ikut juga mencatat. Ternyata ini sangat efektif untuk mencocokan suara satu dan lainnya.
Dimulai dengan membuka kotak suara, menghitungnya disesuaikan dengan Daftar Pemilih Tetap (DPT) dan dihitung per 50 surat suara.
Ternyata ini cukup efektif agar tidak terjadi kekeliruan saat penghitungan dan memudahkan apabila terdapat koreksi. Penghitungan lancar tanpa kendala dengan jumlah yang sama antara KPPS dan saksi.
Tapi kemudian pada saat selesai dan dihitung rupanya lebih 1 dari jumlah DPT. Pusing lah kita baru diawal tapi sudah gak sinkron. Ini antara DPT atau Surat Suara yang jumlahnya berbeda.
Pilihannya hitung ulang, tapi akan memakan waktu lebih. Jadi diputuskan untuk membuka kotak suara selanjutnya DPR RI. Ini dengan persetujuan bersama antara KPPS, Pengawas TPS dan saksi. Hal ini untuk membandingkan antara surat suara presiden dengan DPR RI. Sehingga nantinya ditemukan apa penyebab selisih yang ada.
Surat suara DPR RI jumlahnya 220 sesuai dengan DPT. Begitupun setelah dilakukan penghitungan bersama, hasilnya sesuai.
Bagaimana mereka yang baru bertugas sebagai pengawas TPS untuk memutuskan selisih tersebut? Konsultasilah dengan senior-senior dan tingkatan pengawas diatasnya agar solusi yang didapatkan tidak merugikan atau menguntungkan pasangan calon tertentu.
Ternyata setelah dihitung surat suara yang tidak digunakan jumlahnya memang kurang 1 yang seharusnya 65 tapi hanya ada 64. Kemungkinan ada pemilih yang mendapatkan surat suara presiden double karena sebelumnya ada pemberitahuan untuk mengecek surat suara yang terlipat double di masing-masing TPS.
Begitupun dengan surat suara yang tidak sah ada dua yang tidak dicoblos sehingga kemungkinan ada pemiih yang mendapatkan dua namun tidak menyampaikan kepada KPPS.Â
Dari sini kemudian diputuskan untuk mengambil satu surat suara tidak sah yang tidak akan menguntungkan atau merugikan paslon manapun. Baik saksi, pengawas TPS dan KPPS semuanya setuju demi kelancaran penghitungan selanjutnya.
Kemudian setelah selesai dengan penghitungan DPR RI dilanjut dengan DPD RI. Ini tidak terlalu rumit karena jumlahnya yang sedikit. Namun, setelah ditelaah banyak surat suara yang tidak sah karena tidak dicoblos. Mungkin karena banyak masyarakat yang tidak begitu mengenal anggota DPD RI jadi banyak yang mengabaikan surat suaranya.
Setelah penghitungan tidak ada selisih, administrasi mulai dipipil agar tidak terlalu larut malam selesainya. Namun apadaya, penghitungan DPRD Provinsi baru dilaksanakan pukul 9 malam. Ini perlu kehati-hatian saat penghitungan karena suara bisa saja masuk ke caleg atau ke partai.
Seperti biasa untuk meminimalisasi kesalahan dan selisih penghitungan dilakukan per 50 surat suara. Sembari mencocokan hasil suara antara c-plano dengan hitungan para saksi.
Selesai penghitungan jeda sejenak untuk menyelesaikan administrasi. Sembari istirahat, ngopi biar ngantuknya segera pergi. Waktu-waktu ini memang lagi berat-beratnya mata uda tinggal beberapa watt aja.
Lanjut persiapan penghitungan selanjutnya DPRD Kabupaten. Yaps tepat tengah malam dong. Ini pun penghitungannya harus ekstra hati-hati dan dibutuhkan ketelitian. Pelan-pelan sampai selesai tepat di jam 2 dini hari. Yeayyy selesai tanpa ada selisih.
Apresiasi untuk KPPS yang masih tetap menjalankan tugasnya meskipun dari raut wajahnya sudah sangat terlihat lelah, letih dan kantuk yang luar biasa. Setelah beristirahat sejenak lalu dilanjutkan dengan menyelesaikan c-plano dan c-hasil masing-masing pilihan.
Menunggu lagi, harus dokumentasi lagi semuanya untuk memudahkan proses pelaporan nantinya. Semuanya bergerak agar selesai tepat waktu dan bisa segera istirahat.
Saksi pun masih setia menunggu salinan c-hasil sebagai bukti untuk tim yang mengerahkannya. Selesai semua, lanjut membereskan seluruh perlengkapan pemungutan suara dan logistik lain yang akan dikembalikan ke PPS.
Adzan subuh sudah berkumandang, KPPS sudah hampir selesai mengemas logistik dan tinggal menunggu kendaraan untuk membawa logistik ke Balai Desa Bukateja.
Rasa kantuk yang luar biasa harus ditahan. Pengawalan harus dilakukan sampai dengan logistik diserahkan ke PPS. Belum selesai sampai disitu masih ada yang harus diselesaikan karena ada yang kurang. Kerja sama antara KPPS dan pengawas TPS agar bisa selesai dan semuanya bisa beristirahat.
Terima kasih untuk pengalaman pertama yang luar biasa. Ini kali pertama bagi saya ikut serta dalam mengawal pemilu 2024. Luar biasa, ternyata tidak semudah yang dibayangkan.Â
KPPSnya pun luar biasa, terima kasih atas kerja samanya. Alhamdulillah semua berjalan lancar tanpa halangan suatu apapun. Situasi pun berjalan dengan aman, nyaman dan kondusif.
Selamat beraktivitas semua, semoga hasil dari Pemilu 2024 memberikan manfaat bagi masyarakat dan menjadikan Indonesia lebih baik ke depannya. (Lilian Kiki Triwulan)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H