Mohon tunggu...
Lilian Kiki Triwulan
Lilian Kiki Triwulan Mohon Tunggu... Penulis - Always be happy

La vie est une aventure

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Artikel Utama

Mencicipi Aneka Olahan Lidah Buaya dari Desa Tumanggal

6 Februari 2024   11:39 Diperbarui: 8 Februari 2024   12:48 913
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mencicipi aneka olahan lidah buaya/Foto: Lilian Kiki Triwulan

Kali ini sedikit cerita di Desa Tumanggal, Kecamatan Pengadegan, Kabupaten Purbalingga. 

Tulisan ini tertunda cukup lama, semoga apa yang tertulis masih relevan sampai detik ini dan usahanya kian berkembang. 

Jadi, ada warga di Dusun Pagersari, Desa Tumanggal yang begitu kreatif dan terus berinovasi. Inovasinya membuat berbagai olahan dari lidah buaya.

Pertemuan pertama kala itu, pada Februari 2022 saat pelaksanaan TMMD Reguler ke-110 Kodim 072/Purbalingga di Desa Tumanggal. 

Setelah seharian mencari konten, menggali informasi kesana-kemari, melihat berbagai potensi yang ada, ketemulah dengan Pak Aad Purwanto (42) dan istrinya, warga RT 14/5 yang sedang asyik berbincang di depan warungnya. 

Mereka menjual es lidah buaya yang rasanya bisa melegakan dahaga setelah seharian berkeliling Desa Tumanggal.

Dari situlah, awal perjumpaan dan obrolan dimulai, sembari menggali informasi dan potensi yang bisa dijadikan sebagai bahan rilis berita ataupun konten TMMD Reguler ke 110. 

Saat obrolan berlangsung, mata ini justru tertuju pada lidah buaya yang ukurannya cukup besar tertata di meja. Dan ternyata lidah buaya tersebut hasil dari budidaya mereka.

Memetik lidah buaya/Foto: Lilian Kiki Triwulan
Memetik lidah buaya/Foto: Lilian Kiki Triwulan

Rupa-rupanya berbekal dari pengalaman Pak Aad bersama istrinya di tanah rantau kemudian diterapkan di Desa Tumanggal untuk membudidayakan lidah buaya. 

Lidah buaya yang tumbuh dengan subur tidak hanya dibiarkan begitu saja. Akan tetapi mereka mencoba membuat berbagai olahan dari lidah buaya.

Kami pun saling bertukar informasi yang nantinya bisa memberikan manfaat untuk Pak Aad dan keluarganya. 

Bersama istrinya, lidah buaya yang ada dibuat menjadi minuman lidah buaya, puding, dan stik lidah buaya. Kemudian, mereka mencoba mengolah lidah buaya menjadi dodol. 

Dan selama TMMD Reguler-110 berlangsung kami banyak menggali informasi di sana karena letaknya yang juga bersebelahan dengan Posko TMMD Reguler.

Melihat proses pembuatan dodol lidah buaya bersama istri Pak Aad/Foto: Lilian Kiki Triwulan
Melihat proses pembuatan dodol lidah buaya bersama istri Pak Aad/Foto: Lilian Kiki Triwulan

Senang rasanya bisa bertemu mereka yang begitu semangat dan gigih untuk berinovasi dan mengembangkan bakat yang mereka miliki. 

Setelah TMMD Reguler dinyatakan usai, alhamdulillah silaturahmi masih tetap berjalan dengan baik. Bukan karena pernah pinjam seratus ya ... hehe bercanda.

Setelah TMMD selesai, Pak Aad dan istrinya masih terus konsisten membuat olahan lidah buaya. Bahkan dari dinas terkait pun sudah mulai membantu untuk proses pengembangannya. 

Beberapa kali kita bertemu di bazar-bazar UMKM atau acara-acara yang melibatkan UMKM lokal. Olahan-olahan lidah buayanya sudah mulai banyak dan dilirik oleh pelanggan.

Pak Aad Purwanto dan istrinya di bazar UMKM/Foto: Lilian Kiki Triwulan
Pak Aad Purwanto dan istrinya di bazar UMKM/Foto: Lilian Kiki Triwulan

Ada es krim lidah buaya yang lembut dan enake polll, es lidah buaya yang tidak pernah luput dari pandangan, minuman dengan potongan lidah buaya yang segerrr banget, kemudian ada juga stik lidah buaya yang kemasannya sudah cakep pake banget dan mulai merambah masuk di toko-toko modern karena kerja sama dengan Tuka-Tuku Purbalingga. 

Pokoknya keren banget, bahkan mereka dapat bantuan juga dari Kementerian Pertanian berupa Bangsal Pascapanen yang bernilai hampir Rp 400 juta, terdiri dari bangunan dan peralatan produksi.

Terakhir saya sempat silaturahmi ditemani oleh Babinsa setempat melihat kebun lidah buaya yang semakin subur. Juga saya diperkenankan untuk mencicipi teh aloe vera atau teh lidah buaya yang menjadi inovasi terbarunya. 

Jadi, yang dimanfaatkan untuk menjadi olahan lidah buayanya itu tidak hanya dagingnya saja akan tetapi kulitnya pun dibuat teh.

So, gak ada yang tersisa dari lidah buayanya karena semua betul-betul dimanfaatkan. 

Kulit lidah buaya yang sudah dikeringkan di bawah teriknya matahari kemudian dipadukan dengan daun teh kering dan rempah-rempah lainnya, seperti kapulaga, cengkeh, dan bunga telang yang semuanya ini sangat-sangat bermanfaat untuk kesehatan tubuh.

Proses pengeringan kulit lidah buaya untuk dijadikan sebagai teh/Foto: Lilian Kiki Triwulan
Proses pengeringan kulit lidah buaya untuk dijadikan sebagai teh/Foto: Lilian Kiki Triwulan

Terus nyeruputnya pas lagi ujan-ujan, seger banget apalagi ditambah sama peresan jeruk nipis di tehnya atau lemon duhhh ngebayanginnya aja udah kepingin. Apalagi ditemani sama dodol lidah buaya yang baru mateng sm stik lidah buaya. Nikmat mana lagi yang kau dustakan ...

Tidak berhenti sampai di situ, pasangan suami istri dari Dusun Pagersari, Desa Tumanggal ini juga meracik lidah buaya jadi bakso dan mie ayam aloevera tapi jujur kalau ini saya belum sempat nyobain. Tapi pasti enak banget terus desertnya es krim aloe vera duhhh jadi ingin ...

Proses pencucian lidah buaya untuk dijadikan olahan/Foto: Lilian Kiki Triwulan
Proses pencucian lidah buaya untuk dijadikan olahan/Foto: Lilian Kiki Triwulan

Emang ya lidah buaya itu selain bikin glowing ternyata juga bikin mulut gak berhenti giling ... Dan kandungan vitamin yang ada di lidah buaya itu cukup banyak dan pastinya bermanfaat untuk tubuh. 

Selamat mencicipi aneka olahan lidah buaya dari Desa Tumanggal. 

Buat yang mau jadiin olahan lidah buaya jadi oleh-oleh buat sanak saudara di luar kota juga bisa banget loh.

Semoga lancar selalu untuk Pak Aad Purwanto dan istri, matur nuwun sudah memberikan semangat dan memotivasi khususnya untuk saya. 

Semoga dilain waktu bisa bersilaturahmi kembali dan belajar banyak olahan lidah buaya. Semangat ...

Kalau kalian pernah gak nyobain olahan dari lidah buaya? Menurut kalian rasanya gimana nih? (Lilian Kiki Triwulan)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun