Kabut lembut menyelimuti perjalanan menuju Kaki Gunung Slamet. Merdu angin bertiup mesra mengucapkan salam bahagia. Matahari masih enggan menyapa. Rintik hujan sesekali datang menyambut. Pesona Gunung Slamet pun masih malu-malu bersembunyi di balik embun pagi.
Desa Serang, Kecamatan Karangreja yang berada di Kaki Gunung Slamet menyimpan sejuta pesonanya. Memberi kebahagiaan bagi masyarakatnya dan mereka yang singgah untuk sementara. Udara dingin menembus hingga lapisan kulit ari, tak mampu menghalangi niat diri untuk menjelajahi pesona yang tersembunyi.
Barisan Jeep berjajar rapi, siap untuk menjajaki keindahan pedesaan lereng Gunung Slamet. Mereka dikenal dengan sebutan Jeep Wisata Serang (JWS).Â
JWS ini pertama kali diluncurkan pada 2 Februari 2022. JWS ini tentunya menjadi daya tarik tersendiri khususnya dalam mengeksplore Desa Wisata Serang.
Perjalanan menggunakan jeep ini dimulai dari objek wisata D'Las Lembah Asri Serang menyusuri jalanan Desa Serang. Sapaan hangat masyarakat Serang menjadi penyemangat tersendiri. Para petani sayur pun tak luput dari pandangan mata menyambut dengan keramahannya.
Asri dan sejuk begitulah ungkapan awal ketika menjelejahi pedesaan yang masih lestari. Hingga sampailah pada titik pemberhentian pertama di Sekar Bintang Serang.Â
Titik ini dipilih oleh pengelola Jeep, salah satu alasannya untuk mengenalkan wisata yang ada di Desa Serang. Setelah selesai berfoto-foto ria mengabadikan momen di Sekar Bintang, lanjut ke trip selanjutnya.
Perjalanannya tak lagi semulus sebelumnya. Penumpang jeep sudah dikode untuk pegangan cukup erat karena sudah mulai melewati jalan berbatu.Â
Ada baiknya handphone atau kamera yang ada diamankan takutnya terjatuh ketika melalui jalur yang luar biasa. Penumpang juga tidak perlu khawatir akan terbentur, karena sudah disediakan helm pengaman di dalam jeep.
Meskipun harus melintasi jalanan dengan tanjakan dan turunan yang lumayan bikin deg-degan, wisatawan akan disuguhi dengan eksotisme lereng pegunungan yang menakjubkan. Ladang sayur terbentang luas begitupun dengan petani-petani sayur yang ada sibuk dengan aktivitasnya menjadi pesona tersendiri.
Jalan berbatu sudah menghadang di depan mata dengan lebar yang hanya cukup dilalui satu jeep. Jalur offroad ini akan setia mendampingi. Rintangan demi rintangan pun dilewati.Â
Disinilah keseruan dan kehebohan dimulai. Jantung dibuat olahraga melewati rute yang cukup menantang adrenalin. Tak sedikit pula mereka yang berteriak untuk melepaskan rasa takutnya.
Plong rasanya, lega, beban yang ada di pikirandan di dalam dada rasanya hilang begitu saja walaupun selepasnya jangan ditanya badan pada pegel-pegel semua. Setelah perjalanan yang luar biasa, sampailah kita pada titik pemberhentian selanjutnya.
Di spot ini, wisatawan dimanjakan dengan pemandangan alam yang luar biasa menawan. Memanjakan mata yang butuh ketenangan. Sayang Gunung Slamet yang membentang tertutup awan.Â
Namun tak jadi masalah, karena suguhan alam disekelilingnya mampu menghipnotis mata. Spot ini sangat bagus untuk diabadikan, terlebih jika cuaca cerah dan Gunung Slamet nampak dengan jelas.
Selesai mengagumi keindahan di titik kedua, perjalanan pun berlanjut ke titik selanjutnya. Jalur offroad yang dilalui lebih ekstrim dari sebelumnya. Di sini ada adegan berkotor-kotor ria karena harus melintasi genangan lumpur yang cukup dalam. Tenang, buat yang gak ingin berkotor-kotor ria disediakan jas hujan plastik yang bisa melindungi diri.
Dengan rute yang cukup menguji nyali, penumpang jeep berpacu dengan adrenalin. Jalanan sempit sudah menyapa, menawarkan keekstrimannya. Nafas pun mulai tersengal-sengal, teriakan demi teriakan saling bersahut-sahutan, ini yang luar biasa menegangkan.
Sampailah pada hutan pinus dengan rute offroad yang sudah biasa dilewati jeep. Tanjakan dan turunan curam sudah menyambut di depan mata. Mobil jeep pun harus bergantian melewatinya, terlebih sensasi kemiringannya lumayan menguras nafas.Â
Para penumpang jeep diminta bersiap dan harus mempererat pegangan, siap-siap tubuh digoncangkan. Tapi beginilah sensasinya meski menegangkan tapi menyenangkan.
Akhirnya, tibalah di titik pemberhentian terakhir, sembari menghela nafas dalam selepas perjalanan panjang. Pepohonan pinus memberikan kesegaran yang luar biasa. Di sini penumpang bisa mengambil foto dengan banyak spot yang menarik sambil menunggu mobil jeep lain mendarat dengan aman.
Setelah beristirahat sejenak, nafas sudah kembali teratur seperti semula trip pun dilanjutkan sampai ke lokasi tujuan. Keluar dari hutan pinus lega rasanya, trip yang keren dan luar biasa. Sejuknya udara Desa Serang mampu menghipnotis mereka yang ada di sana, melepas sisa-sisa trip yang menegangkan.
Jeep Wisata Serang ini keren. Trip yang dipilih tadi adalah Medium Trip. Buat wisatawan yang ingin mencoba ada beberapa pilihan tripnya. Ada short trip dan juga long trip tinggal disesuaikan dengan budget yang ada. Menegangkan dan menyenangkan, pokoknya have fun banget.Â
Harus banget dicoba untuk wisatawan yang mau berkunjung ke Purbalingga khususnya ke Desa Wisata Serang. Kamu kapan mau cobain ngejeep di lereng Gunung Slamet? Selamat berwisata dan Salam Purbalingga Memikat. (Lilian Kiki Triwulan)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H