Mohon tunggu...
Lilian Kiki Triwulan
Lilian Kiki Triwulan Mohon Tunggu... Penulis - Always be happy

La vie est une aventure

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Gule Melung Bu Hadi, Rasane Pancen Ngangeni

11 Juli 2020   18:40 Diperbarui: 12 Juli 2020   05:40 526
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jalan-jalan di Purbalingga memang belum lengkap rasanya kalau belum mencicipi kuliner khas dari Purbalingga. Ada berbagai macam kuliner yang ditawarkan mulai dari makanan ringan hingga makanan berat, salah satunya Gule Melung Bu Hadi.

Gule Melung Bu Hadi memang tidak berada di pusat kota, letaknya ada di Desa Larangan, Kecamatan Pengadegan. Kenapa disebut Gule Melung? Karena warungnya ini ada di Dusun Melung.

Gule Melung Bu Hadi sudah ada sejak tahun 90'an sampai saat ini dengan cita rasa yang tidak pernah berubah dan masih tetap dipertahankan. Bu Hadi pemilik warung Gule Melung, masih mempertahankan kualitas rasa gule yang khas sampai dengan sekarang.

Bahkan Bu Hadi sendiri yang langung memasak dan memberikan sentuhan pada bumbu-bumbu yang digunakan. Adapun pekerja yang lain yang notabene masih dalam satu keluarga mereka hanya membantu sesuai dengan arahan dari Bu Hadi.

Menikmati Gule Melung Bu Hadi/Foto: Lilian Kiki Triwulan *Dok Foto 2016
Menikmati Gule Melung Bu Hadi/Foto: Lilian Kiki Triwulan *Dok Foto 2016

Gule Melung, gule ini berbeda dari gule-gule pada umumnya dan di sinilah letak ciri khasnya Gule Melung. Yakni daging dan kuah gulenya disajikan secara terpisah begitupun dengan tulang dan sumsumnya yang disantap dengan potongan ketupat atau nasi hangat.

Daging yang digunakan adalah daging kambing betina yang sudah tidak beranak atau orang di daerah tersebut menyebutnya majir. Daging yang sudah terpisah dengan tulangnya diolah dengan campuran rempah-rempah dan dimasak menggunakan tungku.

Proses masaknya ini memang masih sangat tradisional menggunakan kayu bakar sebagai bahan bakar utamanya, hal ini dilakukannya agar daging benar-benar empuk dan menghilangkan bau prengus kambing. Ditambah dengan rempah-rempah yang cukup banyak agar rasanya semakin menggoyang lidah.

Proses memasak dagingpun membutuhkan waktu kurang lebih 3 sampai 4 jam agar bumbunya meresap dan dagingnya lembut ketika dimakan. Berbeda dengan tengkleng atau tulang yang membutuhkan waktu memasak lebih lama dibandingkan dengan daging.

Proses memasak Gule Melung menggunakan tungku/Foto: Lilian Kiki Triwulan
Proses memasak Gule Melung menggunakan tungku/Foto: Lilian Kiki Triwulan

Begitupun dengan kuah gule yang dimasak secara terpisah diberi aneka rempah yang membuatnya semakin terasa nikmat. Bagi mereka yang ingin menikmati sajan Gule Melung bisa langsung datang ke Gule Melung Bu Hadi yang buka dari jam 7 pagi hingga jam 8 malam.

Biasanya Gule Melung Bu Hadi ini ramai pada saat jam makan siang, gule yang disajikan dihitung per porsi. Satu porsi daging berisi satu ons daging ditambah satu mangkuk kuah gule. Pengunjung juga bisa menambahkan tengkleng atau sumsum.

Pengunjung bisa menyantapnya dengan pilihan ketupat, nasi ataupun kepok yang khas dari Gule Melung Bu Hadi. Atau bagi mereka yang ingin membawa pulang ke rumahpun tidak perlu khawatir akan basi karena daging dan kuahnya dibungkus secara terpisah.

Foto bersama pemilik Gule Melung Bu Hadi/Foto: LIlian Kiki Triwulan
Foto bersama pemilik Gule Melung Bu Hadi/Foto: LIlian Kiki Triwulan

Gule Melung Bu Hadi sudah banyak dikenal oleh banyak orang bahkan Gubernur Jawa Tengah pernah berkunjung ke Gule Melung Bu Hadi. Begitupun dengan tamu-tamu Pemkab Purbalingga yang datang dari luar kota biasanya akan dijamu di Gule Melung Bu Hadi.

Bahkan Gule Melung Bu Hadi juga sudah diliput oleh berbagai media baik media cetak, media elektronik maupun media online. Cita rasanya yang khas membuat orang rindu untuk kembali dan mencicipi rasa yang ngangeni dari Gule Melung Bu Hadi. (Lilian Kiki Triwulan)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun