Makan Sambal Sewajarnya
Menggoda memang kalau sudah berbicara soal sambal. Rasanya ingin segera makan dan mencicipinya. Tapi? tapi lebih baik memakan sambal sewajarnya jangan terlalu berlebihan karena akan berdampak pada lambung dan pencernaan kita.
Seperti halnya pengalaman pribadi saya yang suka sekali dengan sambal, setiap makanan harus ada sambal sebagai pelengkapnya. Tentunya sambalnya harus pedas dan gurih, kalau tidak pedas sama saja bukan sambal.
Apalagi kalau makan bakso, mie ayam atau soto kalau gak pedas itu gak akan ada rasanya. Ada rasa yang hilang kalau gak pake sambal, apalagi kalau sambalnya tidak terasa pedasnya, bisa-bisa satu mangkuk kecil sambal yang disediakan abang bakso habis.
Sambal itu memang menggoda, apalagi yang pedasnya luar biasa. Namun, harus hati-hati juga dan jangan berlebihan ketika menikmatinya. Jangan sampai kalap apalagi sampai habis satu ciri sambal.
Konsumsi Sambal Berlebihan Berdampak pada Kesehatan Tubuh
Karena jika berlebihan akan berakibat fatal bagi lambung dan masalah pencernaan. Saat makan mungkin memang tidak akan terasa hanya pedas di mulut saja tetapi setelahnya pasti meronta-ronta.
Selang beberapa waktu kemudian, rasa panas di perut akan terasa setelah beberapa jam akan muncul rasa mules dan ingin ke belakang. Tapi nyatanya, ini tidak membuat kita jadi berhenti untuk menikmati sensasi pedas dari sambal.
Semakin dihindari semakin ingin memakannya lagi, karena ada yang kurang ketika makan tanpa ada sambal. Ada juga yang kapok tidak mau makan sambal lagi karena pedasnya yang gak ketulungan dan perut mulas gak karuan sampai beberapa hari.
Tidak hanya itu, pernah beberapa kali saya pribadi sampai harus istirahat total karena kebiasaan makan pedas yang tidak bisa ditinggalkan. Setelah demam, batuk dan lemas yang tak kunjung mereda dan semakin parah akhirnya memberanikan diri ke dokter.
Jawabannya sama seperti sebelum-sebelumnya karena kebanyakan makan sambal atau pedas, makan-makanan yang asam dan minum es. Menyiksa? betul begitu menyiksa terhitung 6 hari kondisi baru bisa pulih kembali.