Pocong Lempar Batu'. Isu tersebut berasal dari wilayah Kecamatan Kutasari dan meluas hingga Kecamatan Kalimanah serta tiga kecamatan lainnya.
Baru-baru ini warga di beberapa wilayah Kabupaten Purbalingga dihebohkan dengan adanya teror 'Ada beberapa warga yang ceritanya melihat sosok berwujud 'pocong' di lingkungan rumah warga. Bahkan dikabarkan ada yang melempari batu.
'Pocong' yang dimaksud ini masih ditelusuri keberadaannya oleh warga yang daerahnya sudah ramai diserang teror tersebut. Ada yang melihat pocong tersebut pergi ke pekarangan dan hilang di semak-semak.
Setelah ditelusuri memang pocong tersebut tidak nampak lagi. Hal ini membuat warga yang terkena teror pocong akhirnya menggiatkan ronda malam.
Belum selesai urusan wabah virus corona, tetapi warga juga harus tetap waspada dengan adanya teror pocong.
Yang dikhawatirkan warga dengan teror tersebut adalah perampokan barang-barang berharga di rumah mereka bahkan sampai tindakan kriminal karena terjadi pada jam malam. Namun, sampai dengan saat ini belum ada yang barang-barangnya hilang akibat itu bahkan tidak ada yang menjadi korban tindak kriminal.
Warga setempat tidak tinggal diam. Mereka juga meminta bantuan dari aparat setempat yakni dari polsek dan koramil untuk ikut mencari keberadaan dan kebenaran teror pocong.
Bahkan ada cerita warga yang melihat penampakan yang sedang mengikat kain putih di kakinya dan siap memakaikan kain ke tubuhnya. Namun, warga itu justru pingsan dan memberitahukan warga lainnya terkait kejadian tersebut.
Ada pula penemuan kain kafan yang diduga digunakan sebagai pembungkus tubuh dan menakut-nakuti warga di pemakaman. Yang sampai saat ini pun masih ditelusuri keberadaannya.
Ada yang mengatakan teror itu hanyalah isu pengalihan karena adanya sesuatu yang entah apa itu. Tetapi untuk lebih menenangkan warga giat ronda malam terus dilakukan guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
Isu 'Pocong Lempar Batu' Hoaks
Isu pocong ini ternyata juga sudah terdengar oleh Pemkab Purbalingga. Namun, Pemkab menjelaskan jika isu pocong tersebut hoaks dan tidak benar.
Isu tersebut hoaks karena berawal dari sebuah unggahan video berdurasi pendek yang kemudian viral di media sosial. Sampai saat ini belum ada yang mengetahui keberadaan pocong tadi. Jajaran Polres Purbalingga pun telah melakukan penyelidikan dan memastikan bahwa isu tersebut tidak benar adanya.
Dimana bukti adanya pocong, kemalingan, dan perampokan serta korban dari teror tersebut tidak ada. Dan saat ini penyebar video teror pun masih dalam proses penyelidikan untuk memastikan kebenarannya.
Namun, beberapa warga masih membenarkan hal itu di lingkunganya dan masih digiatkan ronda malam. Terlepas dari isu tersebut benar atau hoaks.
Masyarakat Harus Cerdas dan Bijak
Yang terpenting saat ini, sebagai warga tentu harus cerdas dalam menyikapi hal tersebut. Jangan sampai hanya termakan apalagi ikut-ikutan warga lainnya untuk menyebarkan isu tersebut.
Karena pelaku penyebaran berita bohong yang disebarluaskan di media sosial dapat dikenakan pasal 28 ayat 1 UU ITE.
Resah jangan tapi tetap waspada, tetaplah berada di rumah dan semua warga jangan sampai berkerumun. Apalagi saat situasi pandemi covid-19, tetap mengikuti protokol kesehatan yang ada.
Jangan sampai karena isu pocong tadi yang belum pasti kebenarannya membuat kita lupa untuk tetap mengikuti protokol kesehatan yang ada. Masyarakat juga jangan terpancing dengan viralnya isu pocong tersebut di facebook dan media sosial lainnya.
Jadilah masyarakat yang cerdas dan bijak dalam menanggapi berita. Jangan sampai menyebarkan berita yang memang belum jelas kebenarannya.
Semoga teror 'Pocong Lempar Batu' ini segera selesai dan diusut secara tuntas. Sehingga masyarakat bisa kembali tenang tanpa perlu resah.
Jika terkait dengan pocong tersebut gaib, nyata, atau jadi-jadian, bahkan orang yang memakai ilmu hitam. Tetaplah waspada, jangan sampai membuat kita tidak berpikir jernih dan serahkan segala urusan tersebut kepada yang berwajib.
Di situasi seperti ini, masyarakat juga harus menjaga kesehatan dan stamina tubuhnya agar tidak mudah sakit. Ronda malam bisa digiatkan hanya saja jangan sampai membuat kerumunan atau banyak orang dan tetap jaga jarak serta gunakan masker. Jangan sampai membuat stamina jadi menurun. (Lilian Kiki Triwulan)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H