Arus perekonomian yang tidak menentu, Â lesunya jasa transposi, menjaga warga agar menghindari kerumunan di tengah pandemi covid-19, membuat Pemerintah Kabupaten Purbalingga meluncurkan program 'Jujag-Jujug' atau belanja kebutuhan dapur dari rumah. Program ini digagas karena melihat situasi pandemi covid-19 yang terjadi saat ini, ditambah adanya dampak yang terjadi pada beberapa sektor akibat adanya wabah covid-19.
Jasa transportasi ojek, salah satu pekerjaan yang terdampak covid-19. Ojek yang biasanya bisa dengan leluasa menarik penumpang ternyata harus terhambat karena adanya wabah virus corona. Melihat kelesuan jasa transportasi ojek inilah, Pemkab Purbalingga meluncurkan program 'Jujag-Jujug' pada 1 Mei 2020.
Program ini tidak hanya menggandeng ojek saja tetapi juga Kampung Marketer dan Koperasi Ojek Online untuk bekerja sama menjalankan program tersebut. Program 'Jujag-Jujug' ini berbasis whatsapp sehingga lebih memudahkan masyarakat yang ingin melakukan pemesanan. Untuk kebutuhan yang bisa dibeli melalui program tersebut beragam yang ada di pasar ataupun makanan yang memang sudah tergabung dalam program tersebut.
Pasar yang menjadi rujukan program Jujag-Jujug ini meliputi Pasar Segamas Purbalingga, Pasar Bobotsari Purbalingga, Pasar Ikan Purbalingga dan jajanan UMKM yang ada di Purbalingga. Untuk pasar-pasar lainnya masih dalam proses penjajagan. Program Jujag-Jujug ini tentunya sangat membantu apalagi bagi mereka tukang ojek daring dan para penjual kebutuhan pokok maupun UMKM di Purbalingga.
Pelayanan Cepat, Harga Tepat, Bayar di Tempat
Program Jujag Jujug ini memberikan pelayanan yang cepat dimulai dari chat ke Custumer Service (CS) dengan nomor 081390324068. CS akan memberikan daftar menu atau barang yang siap dipesan. Pilih yang mau dibeli dan isi form pemesanan, CS akan menginformasikan total belanja dan ongkos kirimnya. Pembelian akan segera diproses dan pesanan akan dikirimkan sesuai alamat tujuan. Harga setiap kebutuhan pun sudah sesuai dengan harga pasar dan list harga yang diberikan. Dalam waktu kurang lebih 30 menit, pesanan sudah sampai di rumah.
Bagi mereka yang malas gerak atau mager, Jujag Jujug ini bisa menjadi solusi ketika ingin berbelanja. Selain dimudahkan, masyarakat juga tidak perlu pergi ke pasar dan berdesak-desakan. Apalagi di tengah pandemi covid-19 dimana masyarakat diminta untuk berjaga jarak dan menghindari kerumunan, tentunya program ini akan sangat membantu.
Hanya melalui smartphone dan aplikasi whatsapa, belanja kebutuhan dapur akan cepat terselesaikan. Proses pembayaran pun tidak rumit, membayarnya setelah barang di terima dan hanya menambah untuk ongkos kirimnya. Untuk ongkos kirim sendiri disesuaikan dengan jarak tempuh  0-3 km yakni Rp 8.000,- selanjutnya ditambah Rp 2.500/km. Setelah itu bahan-bahan yang dibeli tadi siap untuk dieksekusi.
Bahkan terhitung sejak program tersebut diluncurkan, sudah ada 281 transaksi selama tiga minggu melalui progam Jujag Jujug. Selama tiga minggu penerapannya sudah ada 281 transaksi dengan omset sebesar Rp 28.771.500,-.Dari sini terlihat betapa antusiasnya masyarakat menggunakan Jujag Jujug untuk memenuhi kebutuhannya.
Dengan adanya Jujag-Jujug ini ternyata sangat membantu sekali terutama bagi para pedagang yang masuk dalam program terus bertambah, kemudian pengemudi ojol semakin terberdayakan. Seperti yang disampaikan melalui https://purbalingganews.net/tiga-minggu-281-transaksi-tuka-tuku-jujag-jujug-diperluas/.
Bagi masyarakat Purbalingga khususnya yang ingin membeli kebutuhan dapur tapi tidak mau beranjak dari rumah bisa mencoba program ini. Selain bisa tetap di rumah aja juga menghindari diri dari kerumunan. Dari program ini, masyarakat yang menggunakannya bisa ikut andil dalam membantu ekonomi para ojek online. Tidak hanya itu para pedagang pasar bisa terberdayakan dan ekonomi mereka pun dapat terbantu.
Jujag-Jujug Becer Ora Perlu Repot
Indah (35) salah satu warga masyarakat yang memanfaatkan Jujag Jujug untuk membeli kuliner kesukaannya mengaku sangat terbantu. Apalagi pesanannya cepat sampai dan driver ojeknya sudah memenuhi protokol kesehatan.
Begitupun dengan Setia Wijiastuti (33) yang juga mengapresiasi program tersebut. Ia mencoba membeli sayur mayur lewat Jujag Jujug dan sayurannya segar dan belanja bisa lebih hemat tanpa perlu repot-repot membawa belanjaan.
Buat warga Purbalingga yang ingin membeli kebutuhan tapi gak ingin keluar rumah atau menghindari kerumunan. Jujag Jujug bisa menjadi pilihannya, belanja apapun mudah, dan tidak perlu repot-repot lagi. Jujag Jujug ini juga menjadikan kita untuk tetap berperilaku cerdas dengan menaati imbauan dari pemerintah. Di tengah ketidakpastian kapan pandemi covid-19 ini berakhir dan untuk menjaga agar diri terhindar dari virus corona tentu mengindahkan aturan pemerintah menjadi salah satu langkah yang bisa dilakukan.
Dengan demikian, kita secara tidak langsung membantu para ojol dan para pedagang yang terdampak ekonominya akibat wabah virus corona. Kita juga semakin dimudahkan dengan adanya program - program yang dibuat. Program yang dibuat dengan melihat kondisi masyarakat, sehingga mereka yang terdampak secara ekonominya bisa kembali pulih seperti sedia kala. (Lil's)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H