Mohon tunggu...
Lilian Kiki Triwulan
Lilian Kiki Triwulan Mohon Tunggu... Penulis - Always be happy

La vie est une aventure

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Grebeg Onje, Tradisi Masyarakat Onje Sambut Ramadan

18 Mei 2020   20:48 Diperbarui: 18 Mei 2020   21:11 1782
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pembagian tujuh mata air bagi masyarakat Desa Onje yang dipercaya membawa keberkahan/Foto: Lil's

Kemudian rombongan yang terdiri dari pejabat, tokoh agama, tokoh adat dan warga setempat melakukan siraman suci di sungai jojok telu atau pertemuan antara tiga sungai yang berada di belakang Masjid Sayid Kuning. Dan terakhir ritual yang menjadi puncak Grebeg Onje adalah menyantap bersama nasi penggel yang dibuat oleh masyarakat setempat seperti yang disampaikan dalam https://purbalingganews.net/penggelan-bakal-jadi-puncak-grebeg-onje-2018/.

Prosesi arak mata air dari Balai Desa Onje menuju Lapangan Desa Onje yang dipimpin oleh Bupati Purbalingga/Foto: Lil's
Prosesi arak mata air dari Balai Desa Onje menuju Lapangan Desa Onje yang dipimpin oleh Bupati Purbalingga/Foto: Lil's

Namun sangat disayangkan, Grebeg Onje yang biasanya berlangsung dengan meriah dan antusiasme masyarakat menyambut Bulan Ramadan harus tertunda di tahun ini karena adanya wabah virus corona. Sehingga Pemerintah Desa Onje meniadakan gelaran Grebeg Onje untuk mencegah penyebaran virus corona.

Di desa yang penuh dengan unsur sejarah dan budaya tadi masih tetap melaksanakan kegiatan yang sederhana untuk menyambut Bulan Ramadan. Penggelan yang biasanya dilakukan dalam lingkup satu desa, dilakukan di masing-masing RT dengan tetap mematuhi protokol kesehatan covid-19.

Meskipun demikian, Desa Onje tetap dikenal dengan wisata religinya. Ada jejak syiar agama islam di Jawa Tengah bagian barat yang bisa dilihat dari keberadaan Masjid Raden Sayyid Kuning dengan penyebar agama islam yang dikenal dengan islam aboge. Desa Onje juga dikenal akan sejarahnya dimana terdapat Makam Adipati Onje yang merupakan pemimpin masa lalu cikal bakal Purbalingga, seperti yang disampaikan pada laman https://www.liputan6.com/regional/read/3954959/grebeg-onje-ritual-menjelang-ramadan-di-purbalingga.

Ada juga jejak-jejak sejarah yang terdapat di desa tersebut yang sampai saat ini masih terus dilestarikan dan menjadi salah satu potensi wisata di Desa Onje bagi masyarakat luas. Untuk Grebeg Onje sendiri tidak hanya dilakukan dan ditujukan untuk warga setempat saja melainkan terbuka untuk umum.

Semoga, di tahun depan gelaran Grebeg Onje bisa dilaksanakan kembali untuk terus menjaga budaya di Desa Onje. Dengan harapan akan lebih banyak wisatawan yang berkunjung untuk menyaksikan Grebeg Onje dan mengenal berbagai tradisi yang ada di dalamnya. Tidak hanya itu, keistimewaan Desa Onje dengan religinya, budayanya dan sejarahnya tetap terjaga dan dapat dikenal oleh masyarakat luas. (PI-7)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun