Dari sinilah, ingin rasanya bisa seperti mereka yang bisa memberi tanpa menghitung untung dan ruginya. Mereka yang bisa memberi tanpa pamrih dan tanpa mengharapkan imbalan apapun. Semua murni dilakukan karena kepedulian sosial, karena ingin berbagi.
Berbicara tentang siraman rohani, memang tidak melulu soal mendengarkan ceramah, ikut pengajian tapi ada kalanya siraman rohani itu datang dari orang yang tidak terduga. Yang tadinya hanya menjalankan tugas tapi mendapatkan pelajaran dan pengalaman yang berharga untuk bisa berbagi dan saling memberi, menyisihkan sebagian rejeki tanpa takut merugi.
Ditambah dengan bagaimana mereka yang mencari nafkah dengan cara menggoes becak, memarkirkan kendaraan, menyapu jalanan tetap berjuang, berusaha, meskipun resiko besar bagi mereka yang teap bekerja di masa pandemi ini. Tapi mereka tak mengenal rasa takut, mereka tetap bersyukur bahkan hanya dengan pemberian sekantong beras pun mereka mengucapkan terima kasih yang tiada henti-hentinya.
Mereka bersyukur atas rejeki yang didapatkannya, mereka bisa membawa pulang bantuan dari orang yang dermawan dan baik hatinya dan menyantapnya bersama-sama keluarga. Bantuan tersebut akan benar-benar dirasakan manfaatnya bagi mereka.
Betapa beruntungnya diri ini, yang masih bisa membeli tanpa harus meminta dan tanpa harus menanti bantuan para dermawan. Dari mereka kita belajar untuk menysukuri apa yang kita miliki saat ini. Mungkin bagi kita itu kurang tapi bagi mereka itu sudah lebih dari cukup. Rasanya hati ini seperti diisi ulang kembali melihat kebaikan-kebaikan para dermawan yang ikut mempedulikan nasib masyarakat yang membutuhkan.
Dan memang, untuk mengisi ulang hati atau siraman rohani tidak harus datang ke masjid mendengarkan ceramah dan ikut pengajian. Terjun langsung ke lapangan, melihat kondisi yang sebenarnya akan membuat kita tergugah dan tergerak hatinya. Hingga akhirnya dari hati yang terdalam bertanya "Kapan bisa memberikan bantuan seperti itu untuk orang yang lebih membutuhkan?" (Lil's)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H