Mohon tunggu...
Lilian Kiki Triwulan
Lilian Kiki Triwulan Mohon Tunggu... Penulis - Always be happy

La vie est une aventure

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Philippe dan Griss Ajarkan Solidaritas dalam Film "The Intouchables"

9 Mei 2020   22:23 Diperbarui: 9 Mei 2020   22:19 1765
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

The Intouchables merupakan film Perancis yang dirilis pada 2 November 2011. Film berjudul 'The Intouchables dibintangi oleh Franois Cluzet sebagai Phillippe dan Omar Sy sebagai Driss. Film tersebut terinspirasi dari kisah nyata antara Philippe Pozzo dan pengasuhnya Abdel Sellou.

Film berbahasa Perancis ini mengajarkan tentang nilai-nilai kehidupan salah satunya solidaritas. Solidaritas atau rasa kebersamaan, rasa kesatuan kepentingan, rasa simpati bahkan ada yang mengartikan sebagai sifat satu rasa, senasib atau hubungan antar individu berdasarkan rasa saling percaya.

Dari kedua tokoh utama Philippe dan Driss ada pesan yang ingin disampaikan kepada penonton secara tersirat. Philippe dan Driss berasal dari latar belakang yang berbeda. 

Philippe dengan kekayaannya dan Driss dengan kebrutalannya. Namun keduanya ternyata disatukan dan menjadi sangat akrab meskipun baru mengenal satu sama lain bahkan dari latar belakang yang berbeda.

Bermula dari Philippe yang mencari pengasuh untuknya karena kondisi fisiknya yang lumpuh dan membuatnya harus bergantung kepada orang lain. 

Ada banyak orang yang mendaftarkan dirinya menjadi pengasuh Philippe dengan latar belakang pendidikan yang tinggi dan pengalaman yang bagus. Namun, hal itu tidak membuat hatinya tergerak.

Hingga ada seorang lelaki bertubuh tinggi, hitam, kuat dan sehat memasuki ruang wawancara dan hanya meminta tanda tangannya agar ia bisa mendapatkan tunjangan sosial dari pemerintah di Perancis karena tidak memiliki pekerjaan dan pengalaman yang minim. 

Tingkahnya yang arogan, brutal dan tak memikirkan pekerjaan karena latar belakang inilah yang membuat Philippe tertarik dengan Driss dan menantangnya untuk menjadi pengasuh dirinya selama satu minggu.

Keesokan harinya, ia mulai bekerja di rumah Philippe. Ia mengamati apa yang perawat lakukan ketika pagi. Awalnya Driss merasa enggan bahkan tidak tahu harus berbuat apa. Tapi karena ketidaktahuannya inilah yang membuatnya menarik bagi Philippe. Driss juga memperlakukan Philippe seperti orang biasa yang tidak mengalami sakit apapun.

Lelucon inilah yang membuat Philippe merasa nyaman berada di samping Driss. Bahkan karena tingkah konyolnya Driss sampai mencoba untuk menumpahkan teh panas ke kaki Philippe sampai akhirnya perawat yang menegurnya. Awalnya ia mengeluh karena harus membersihkan tubuh Philippe secara keseluruhan apalagi sampai memakaikan stocking di kaki Philippe. Lama kelamaan dia mulai terbiasa dengan hal-hal seperti itu.

Sampai pada suatu malam, Philippe mengalami sesak nafas dan terdenga pada Handy Talky (HT) yang menjadi penghubung antara Philippe dan pengasuhnya Driss. Mulanya ia tak menggubris, namun ia tak tega mendengar nafasnya yang terengah-engah. Ia lalu menghampiri Philippe dan memberikannya handuk hangat. Kemudian mengajaknya keluar untuk mencari udara segar.

Tangkapan layar dari tayangan YouTube Movieclips Trailers
Tangkapan layar dari tayangan YouTube Movieclips Trailers
Dari sinilah keakraban kedua orang tersebut lebih terasa. Dari mulai berbagi rokok dan makanan bahkan menceritakan tentang kebiasaannya dulu. Karena kedekataan ini, ada orang yang mengingatkan Philippe tentang Driss agar ia berhati-hati dengan Driss apalagi melihat tingkah lakunya juga latar belakangnya dimana Driss baru keluar dari penjara dan sebelumnya dipenjara selama 6 bulan karena merampok toko perhiasan.

Namun, Philippe justru merasa tidak demikian. Ia merasa diperlakukan seperti orang normal. Driss tidak sedikitpun merasa kasihan padanya. Ia tidak peduli dengan masa lalunya. Driss bahkan tidak membiarkannya duduk di belakang bersama kursi rodanya seperti kuda melainkan membopongnya dan membopongnya di kursi depan di samping Driss.

Mereka menjalani hari-hari seperti layaknya orang biasa, lelucon yang selalu dibuat Driss ternyata mampu membuat Philippe nyaman dan merasa terhibur. Sembilan hari sudah Driss melewati masa percobaan untuk mengasuh Philippe dan ia mampu menjalaninya tidak seperti yang lain dan Driss secara resmi bekerja menjadi pengasuh Philippe.

Philippe pun tak sungkan menceritakan masa lalunya yang memiliki istri bernama Alice, namun sayang Alice mengalami lima kali keguguran hingga akhirnya mereka memutuskan untuk mengadopsi seorang putri. Bahkan, Philippe juga bercerita kenapa ia bisa menjadi lumpuh pada bagian leher hingga kakinya dan hanya kepalanya yang masih bisa digerakkan. Hal itu karena ia menyukai olahraga yang ekstrim dan berhubungan dengan ketinggian yakni paralayang.

Cuaca pada saat itu sedang buruk tapi ia memaksakan tetap pergi untuk paralayang alhasil dua tengkuknya patah dan hanya kepalanya yang tetap tegak. Ia juga menceritakan tentang Driss yang mengambil hiasan telur di rumahnya dan ia memintanya untuk mengembalikan karena itu merupakan kenangannya bersama dengan Alice istrinya.

Hari-hari dijalani mereka seperti biasa dengan rutinitas Driss yang membersihkan tubuh Philippe, menyuapinya makan, berjalan-jalan, olahraga dan kegiatan yang lainnya. Mereka begitu akrab sampai pada akhirnya, adik Driss mendatangi rumah Philippe.

Dari sinilah kemudian Driss menceritakan tentang keluarganya yang rumit. Ia diasuh oleh bibi dan pamannya yang sudah menjadi orang tuanya selama di Perancis. Ia dibawa oleh bibi dan pamannya saat berusia delapan tahun dari Senegal. Sampai pamannya meninggal dan bibinya menikah lagi dan memiliki banyak anak.

"Kau tentu takkan mau mendorong kursi roda seumur hidupmu. Dan karena kau sudah bekerja denga baik kau akan jadi pengangguran lagi" begitu Philippe mendengar semua cerita dari Driss. Sampai Driss memutuskan untuk keluar dari rumah Philippe dan kembali menemui ibunya bersama adiknya 'Adama' meninggalkan Philippe.

Sayangnya, semua tidak berjalan dengan sebagaimana Driss memperlakukan Philippe. Adanya pengasuh baru justru tak membuat Philippe nyaman, ia merasa diperlakukan seperti orang sakit. Tubuhnya tak terawat, bahkan ketika sesak nafas pun ia tak ingin pengasuh barunya untuk menanganinya.

Driss memiliki pekerjaan baru sebagai pengantar paket, hinga Yvonne pengasuh Driss memangglnya untuk kembali dan melihat kondisi Philippe. Kondisinya memang tampak buruk, hingga ia datang dan membawanya pergi ke luar berjalan-jalan dan membersihkan dirinya serta merapihkan tatanan rambutnya.

Hingga pada akhirnya Driss membawa Philippe ke restaurant untuk mempertemukannya dengan seorang wanita bernama Eleonore. Wanita yang selalu dihubunginya melalui surat dan telepon.

Dalam kenyataannya, Philippe atau Philippe Pozzo dan Driss atau Abdel Sellou mereka tetap berteman dekat. Philippe yang menikah dan tinggal di Borgo, Maroko serta memiliki dua anak perempuan. Dan Abdel Sellou yang memiliki perusahaan, sudah menikah dan mempunyai tiga orang anak.

Belajar dari Philippe dan Driss mengajarkan kita untuk memiliki rasa empati kepada sesama. Meskipun dari dua latar belakang yang berbeda namun hal itu bukanlah menjadi alasan untuk bersikap tidak peduli satu sama lain. Juga jangan hanya mengandalkan kasihan, tetapi solidaritas yang terus dipupuk, sehingga memunculkan rasa nyaman dan aman ketika bersama. Saling percaya satu sama lain.

Film berdurasi 01:52:02 bisa ditonton secara online melalui https://nontonfilm.video/the-intouchables-2011/play/?ep=2&sv=1 atau bisa juga diunduh agar bisa ditonton ketika #dirumahaja. 

Dari 'The Intouchables' bukankan perbedaan itu tidak perlu dipermasalahkan. Dan adanya perbedaan justru membuat kita belajar menghargai satu sama lain. Solidaritas yang kuat yang tertanam satu sama lain akan tetap terasa meskipun keduanya berada jauh sama lain. Karena ikatan solidaritas inilah kedua pemeran tersebut bisa dipertemukan kembali. (Lil's)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun