Matahari belum terlalu tinggi, langit cerah membiru menemani pagi seorang pejuang literasi di Desa Muntang, Kecamatan Kemangkon, Kabupaten Purbalingga. Namanya sudah banyak diulas di berbagai media.Â
Sosoknya sudah bercengkrama di berbagai layar televisi. Sebut saja Roro Hendarti, pejuang literasi Desa Muntang yang terus mengabdikan diri demi menumbuhkan tingkat literasi dan mencerdaskan masyarakat.
Roro Hendarti, sosok humanis yang selalu memberikan senyuman dan kehangatan di setiap kedatangannya. Perempuan yang menjajakan buku bacaan dengan perpustakaan bergeraknya yang ia beri nama Limbah Pustaka.Â
Limbah Pustaka, tidak hanya akrab dengan buku bacaan saja melainkan juga akrab dengan sampah. Sampah yang ada di Desa Muntang ia kumpulkan dan pilah sesuai dengan jenisnya demi mewujudkan lingkungan yang bersih.
Roro Hendarti, perempuan yang tidak kenal lelah, berjuang menumbuhkan literasi dan mengedukasi masyarakat tentang kebersihan dan memberdayakan masyarakat tentang pengelolaan sampah.Â
Tugasnya ini bukanlah tugas yang tertulis dalam hitam di atas putih melainkan panggilan jiwa yang terketuk hatinya melihat minimnya literasi masyarakat. Mulai dari diri sendiri, keluarga hingga melibatkan masyarakat ia kemudian mendirikan perpustakaan kecil di rumahnya meskipun ia tetap melakoni mengambil sampah sembari menyebarkan virus literasi kepada masyarakat di desanya.
Ia selalu menyempatkan waktunya untuk berkeliling menjajakan buku bacaan kepada masyarakat, terkadang ia mampir di posyandu tempat di mana ibu-ibu berkumpul untuk melihat tumbuh kembang putra putrinya. Kadang ia pun berhenti di sekolah yang ada di desanya ketika waktu istirahat tiba. Motornya langsung digeruduk siswa yang menanti buku bacaan darinya.
Rasa senang dan haru muncul ketika banyak orang yang mulai membiasakan diri untuk membaca. Perjuangan yang tidak mudah baginya, namun tetap dijalaninya demi menumbuhkan literasi masyarakat.
Hari demi hari ia lakukan berkeliling menjajakan buku bacaan, mengambil sampah, dan mengolahnya menjadi barang yang bermanfaat di samping tugasnya sebagai perangkat Desa Muntang. Namun kini berbeda, adanya Pandemi Covid-19 yang terjadi di berbagai negara bahkan di Indonesia rupanya menghambat beberapa kegiatannya.
Roro Hendarti tidak serta merta menyerah dan berhenti membiarkan buku bacaannya tergeletak begitu saja. Justru ketika aturan pemerintah mengharuskan #dirumahaja, kegiatan belajar mengajar yang dilakukan di rumah masing-masing bahkan menghindari kerumunan membuatnya berpikir bagaimana caranya agar masyarakat tetap bisa membaca buku dengan tetap mengindahkan aturan dari pemerintah.
Munculah ide Book Delivery atau Layanan Pesan Antar Buku agar masyarakat Desa Muntang tetap bisa membaca buku di tengah pandemi Covid-19.Â
Ia menyampaikan banyak orangtua murid yang resah karena anak-anaknya tetap bermain bahkan di luar rumah di tengah situasi seperti ini. Apalagi anak-anak yang cenderung aktif, meskipun sudah ada larangan untuk keluar rumah, berkerumun, mereka tetaplah anak-anak yang akan merasa bosan jika tidak ada kegiatan yang dilakukan.
Untuk itulah, Roro Hendarti menggagas program Layanan Pesan Antar Buku atau Book Delivery untuk masyarakat di sekitarnya. Meskipun anak-anak tidak dapat berkunjung ke perpustakaan Limbah Pustaka tetapi mereka tetap bisa membaca buku yang diantar langsung olehnya.
Tidak perlu waktu lama, ketika masyarakat membutuhkan buku yang diinginkan. Bisa melalui whatsapp atau akun facebooknya. Buku yang diinginkan akan segera dikirimnya ke peminjam dan dicatat dalam buku peminjaman.
Program ini rupanya efektif dilakukan di tengah pandemi Covid-19. Masyarakat peminjam pun tidak perlu khawatir karena pengelola Limbah Pustaka ini tetap menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
 Setelah selesai membaca peminjam bisa menyampaikan ke Roro bahkan bisa meminjam lagi. Sehingga saat mendatangi rumah peminjam, Roro Hendarti mengambil buku bacaan yang telah dibaca dan memberikan buku yang akan dipinjam kembali.
"Kami ingin agar anak-anak tetap bisa belajar di rumah, di samping layanan antar buku kami juga mengedukasi masyarakat tentang pencegahan Covid-19 dengan mensosialisasikan kepada warga agar tidak berkerumun, menggunakan masker saat keluar rumah dan mencuci tangan menggunakan sabun atau menggunakan hand sanitizer," kata Roro Hendarti.
Ia juga melakukan pengecekan suhu badan warga Desa Muntang saat mengantarkan buku dan sambil berkeliling mengambil sampah warga untuk dikelola menjadi barang yang bermanfaat.Â
Pengambilan sampah dilakukan sesuai dengan pesanan dari warga dengan syarat sampah sudah siap untuk diambil dan sudah terpilah. Tidak hanya itu, Roro Hendarti juga membagikan masker kepada warga sekitar sebagai upaya pencegahan penularan Covid-19.
Tiada henti, meskipun terhalang adanya wabah virus corona tidak kemudian membuat Limbah Pustaka berhenti. Limbah Pustaka pun masih tetap dibuka untuk masyarakat, bahkan ada beberapa mahasiswa yang memanfaatkan internet gratis yang disediakan Limbah Pustaka untuk Kuliah Online.Â
Tentunya dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Masyarakat yang berkunjung harus menggunakan masker, cuci tangan sebelum masuk dan akan dicek suhu badannya menggunakan thermal gun.
Meskipun terhalang adanya wabah virus corona, ia berharap agar berbagai program yang dilakukan Limbah Pustaka dapat bermanfaat untuk masyarakat terutama dalam menumbuhkan literasi di masyarakat.Â
Ia juga mengharapkan wabah virus corona segera berakhir, sehingga masyarakat dapat kembali beraktivitas seperti biasa. Pengunjung Limbah Pustaka dapat kembali berdatangan untuk membaca buku, dan motor Limbah Pustaka pengangkut buku bacaan dan sampah bisa kembali beroperasi seperti semula.
"Kami akan terus memberikan pelayanan yang terbaik untuk masyarakat, semoga pandemi ini segera berakhir sehingga semua bisa kembali normal seperti sedia kala," pungkasnya. (Lil's)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H