Ia menyampaikan banyak orangtua murid yang resah karena anak-anaknya tetap bermain bahkan di luar rumah di tengah situasi seperti ini. Apalagi anak-anak yang cenderung aktif, meskipun sudah ada larangan untuk keluar rumah, berkerumun, mereka tetaplah anak-anak yang akan merasa bosan jika tidak ada kegiatan yang dilakukan.
Untuk itulah, Roro Hendarti menggagas program Layanan Pesan Antar Buku atau Book Delivery untuk masyarakat di sekitarnya. Meskipun anak-anak tidak dapat berkunjung ke perpustakaan Limbah Pustaka tetapi mereka tetap bisa membaca buku yang diantar langsung olehnya.
Tidak perlu waktu lama, ketika masyarakat membutuhkan buku yang diinginkan. Bisa melalui whatsapp atau akun facebooknya. Buku yang diinginkan akan segera dikirimnya ke peminjam dan dicatat dalam buku peminjaman.
Program ini rupanya efektif dilakukan di tengah pandemi Covid-19. Masyarakat peminjam pun tidak perlu khawatir karena pengelola Limbah Pustaka ini tetap menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
 Setelah selesai membaca peminjam bisa menyampaikan ke Roro bahkan bisa meminjam lagi. Sehingga saat mendatangi rumah peminjam, Roro Hendarti mengambil buku bacaan yang telah dibaca dan memberikan buku yang akan dipinjam kembali.
"Kami ingin agar anak-anak tetap bisa belajar di rumah, di samping layanan antar buku kami juga mengedukasi masyarakat tentang pencegahan Covid-19 dengan mensosialisasikan kepada warga agar tidak berkerumun, menggunakan masker saat keluar rumah dan mencuci tangan menggunakan sabun atau menggunakan hand sanitizer," kata Roro Hendarti.
Ia juga melakukan pengecekan suhu badan warga Desa Muntang saat mengantarkan buku dan sambil berkeliling mengambil sampah warga untuk dikelola menjadi barang yang bermanfaat.Â
Pengambilan sampah dilakukan sesuai dengan pesanan dari warga dengan syarat sampah sudah siap untuk diambil dan sudah terpilah. Tidak hanya itu, Roro Hendarti juga membagikan masker kepada warga sekitar sebagai upaya pencegahan penularan Covid-19.
Tiada henti, meskipun terhalang adanya wabah virus corona tidak kemudian membuat Limbah Pustaka berhenti. Limbah Pustaka pun masih tetap dibuka untuk masyarakat, bahkan ada beberapa mahasiswa yang memanfaatkan internet gratis yang disediakan Limbah Pustaka untuk Kuliah Online.Â
Tentunya dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Masyarakat yang berkunjung harus menggunakan masker, cuci tangan sebelum masuk dan akan dicek suhu badannya menggunakan thermal gun.
Meskipun terhalang adanya wabah virus corona, ia berharap agar berbagai program yang dilakukan Limbah Pustaka dapat bermanfaat untuk masyarakat terutama dalam menumbuhkan literasi di masyarakat.Â