"Salah satu Direktur dari Kemenpar RI menyampaikan bahwa FGS ini berpotensi untuk dimasukan menjadi salah satu rangkaian event pariwisata 'Wonderfull Indonesia' yang ada di Kemenpar RI," ujarnya.
Ia pun menegaskan kegiatan FGS bisa menjadi one of tourist attraction yang berarti menjadi salah satu atraksi wisata yang bisa mendatangkan wisatawan ke Kabupaten Purbalingga. Ia berharap kegiatan FGS ini mampu memberikan multi player effect yang luar biasa kepada masyarakat Desa Serang khususnya.
Tidak hanya semakin banyaknya wisatawan yang berkunjung untuk melihat kegiaan FGS melainkan bagaimana masyarakat Desa Serang ini terdampak dari segi perekonomiannya. Dengan semakin banyaknya pariwisata maka akan semakin banyak pula wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Purbalingga.
Pada intinya, di Tahun 2019 nanti dalam rangka menggenjot sektor pariwisata, Purbalingga harus menciptakan event pariwisata yang tidak ada di kabupaten lainnya. Tentunya ini akan mengangkat potensi-potensi yang ada di Purbalingga sekaligus mempromosikan potensi yang ada kepada masyarakat luas khususnya kepada wisatawan.
"Agar bagaimana mereka tertarik dengan Purbalingga dan ingin mengunjungi Purbalingga. Kita kombinasikan antara sektor alam dan sektor swasta istilahnya pariwisata buatan seperti Owabong yang selama ini cukup banyak kunjungan wisatawannya kesana. Di samping itu Kabupaten Purbalingga ini memiliki kekayaan alam yang amat luar biasa," ungkap Tiwi.
Jadi, dengan banyaknya potensi pariwisata berbasis alam yang dimiliki Kabupaten Purbalingga harus terus digali, dimunculkan dan dikembangkan. Sehingga wisata alam di Kabupaten Purbalingga dapat tereksplor dengan baik sehingga nantinya bisa mendatangkan wisatawan ke Kabupaten Purbalingga. (Lil's)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H